Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Fayakun Adriadi menilai bahwa persoalan yang terjadi silih berganti di Kota Jakarta, terutama kemacetan lalu lintas, banjir, kesehatan, dan pendidikan, seolah tanpa solusi.

"Guna mengatasi persoalan tersebut, berbagai gagasan dan pemikiran telah dituangkan dalam berbagai bentuk kebijakan baik undang-undang, peraturan presiden, maupun aturan lainnya," kata Fayakun Adriadi pada diskusi "Mengatasi Problematika Kota Jakarta" di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jakarta, Rabu.

Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno, dan Pengamat Transportasi Universitas Indonesia Alvinsyah.

Fayakun menjelaskan, kota metropolitan seperti Jakarta tidak terlepas dari sejumlah persoalan yang merupakan konsekuensi kota besar, tapi tidak berarti peroalan tersebut terus terjadi silh berganti seperti tanpa solusi.

Karenanya, kata dia, gagasan dan pemikiran dari para ahli dari berbagai bidang sudah dituangkan dalam berbagai bentuk kebijakan yang sehrusnya diterapkan secara optimal.

Namun persoalannya, kata dia, sejauh mana berbagai kebijakan tersebut diimplementasikan dengan baik, karena persoalan yang mendera Jakarta seperti kemacetan lalulintas dan banjir masih terus terjadi silih berganti.

"Provinsi DKI Jakarta ini seperti tidak ada gubernurnya dan hanya menggelinding sendiri, tidak ada kepemimpinan yang menjadi panutan warganya," katanya.

Menurut Fayakun, jika warga Jakarta marah dan kecewa terhadap pemimpinnya karena semua yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat kampanye pemilihan calon gubernur belum terlihat hasilnya, padahal sudah berjalan selama tiga tahun.

Pada saat kampanye pemilkihan calon gubernur, menurut dia, Fauzi Bowo menjanjikan akan mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Saat itu Fauzi Bowo mengatakan serahkan saja pada ahlinya, tapi realitrasnhya sampai saat ini masih terjadi kemacetan lalulintas dan banjir," katanya.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seharusnya memanfaatkan dua tahun kepemimpinannya untuk membenahi berbagai persoalan yang terjadi.

Namun realitasnya, kata dia, hingga tiga tahun masa jabatannya tapi belum memperlihatkan hasil kerja dalam menyelesaikan persoalan kota Jakarta.

"Pada sisa dua tahun masa jabatannya, Fauzi Bowo harus bisa menunjukkan hasil kerjanya, jika masih ingin tampil sebagai gubernur pada periode kedua," kata Teguh.

Hingga saat ini Kota Jakarta selalu terjadi kemacetan lalulintas dan pada saat turun hujan deras selalu terjadi genangan air dan bahkan banjir di sejumlah lokasi.

(R024/D011/S026)

Pewarta: NON
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010