Klaten (ANTARA News) - Sebanyak 2.574 warga yang menempati barak pengungsian di Desa Dompol dan Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan dipindah ke Kecamatan Manisrenggo dan Karangnongko.

Pemindahan itu dilakukan menyusul instruksi perluasan kawasan rawan bencana oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, kata Koordinator Posko Pengungsian Kecamatan Kemalang, Joko Rukminto di Klaten, Rabu.

"Pemindahan warga segera dilakukan karena hujan abu akibat letusan sore tadi mencapai Desa Telogowatu yang berbatasan langsung dengan Dompol," katanya.

Lokasi pengungsian Desa Dompol, lanjutnya, berjarak 12 kilometer dari puncak Merapi, sedangkan pengungsian Desa Bawukan berjarak sekitar 14 kilometer dari puncak.

Sesaat usai terjadi letusan Merapi pada Rabu sore, kata Joko, para warga kelompok rentan seperti ibu hamil, lanjut usia, dan balita di Desa Dompol telah dievakuasi sementara ke Desa Keputran, Kecamatan Kemalang.

"Sementara waktu kelompok rentan diungsikan ke SMA PGRI dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Kemalang yang berdekatan dengan lokasi pengungsian Keputran," katanya.

Joko menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan Camat Manisrenggo dan Karangnongko terkait rencana pemindahan barak pengungsian warga lereng Merapi.

Dua lokasi di Kecamatan Manisrenggo yang akan digunakan adalah Balai Desa Kepurun dan Ngemplak Seneng.

"Pemindahan dilakukan agar lokasi pengungsian menjadi lebih representatif," katanya.

Sebelumnya Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menginstruksikan perluasan KRB Gunung Merapi dari 10 km menjadi 15 kilometer menyusul luncuran awan panas hingga mencapai 9 kilometer dari puncak selama 1,5 jam sejak Rabu sore pukul 16.05.

PVMBG masih menetapkan status "awas" pada gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.

Bupati Klaten Sunarna meminta setiap warga mematuhi instruksi dari Pemerintah Kabupaten dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Klaten terkait pengosongan kawasan rawan bencana untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat erupsi Merapi.(*)

(ANT-202/B/N002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010