Washington (ANTARA News/AFP) - Bank Sentral AS atau Federal Reserve Amerika Serikat pada Rabu mengumumkan, akan melanjutkan stimulus besar-besaran, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, dalam upaya untuk memulai lompatan pemulihan ekonomi yang lemah.

Berikut adalah lima fakta tentang pelonggaran kuantitatif:

Pertama, istilah ini pertama kali digunakan untuk menggambarkan kebijakan ekonomi Jepang kira-kira satu dekade lalu. Dengan tingkat suku bunga sebesar nol, Bank of Japan terpaksa memilih salah satuyang tersisa dari beberapa pilihan: memompa uang tunai ke dalam perekonomian yang stagnan sebagai cara merangsang pertumbuhan.

Kedua, di Amerika Serikat, Fed "menciptakan" uang untuk membeli utang pemerintah dari lembaga keuangan, yang membantu menurunkan suku bunga jangka panjang, secara teori mendorong perusahaan dan individu untuk meminjam.

Ketiga, The Fed telah melakukan ini sebelumnya. Pada puncak dari krisis keuangan 2008-2009 bank sentral menyuntikkan lebih dari 1,5 triliun dolar ke pasar.

Keempat, sementara QE (pelonggaran kuantitatif) yang biasanya berhubungan dengan mencetak uang, pada kenyataannya transaksi adalah digital dan tidak ada uang baru dicetak.

Kelima, QE tidak datang tanpa risiko: ancaman terbesar adalah inflasi tinggi, yang bisa menciptakan lingkaran setan di mana harga produk naik lebih cepat daripada upah, membatasi daya beli masyarakat. (A026/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010