Jakarta (ANTARA News) - Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) membeli obligasi pemerintah sebesar 600 miliar dolar AS membawa dampak positif kepada bursa Amerika, juga pada bursa regional termasuk bursa dalam negeri.

"Kebijakan The Fed membeli obligasi memberi efek yang positif untuk DowJones dan bursa lainnya termasuk bursa kita," ujar Analis pasar modal dari Capital Price, Deddy Ertanto di Jakarta, Kamis.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis ditutup naik 23,373 poin atau 0,65 persen ke posisi 3.629,046, sementara kelompok 45 saham unggulan (LQ45) ditutup naik 5,214 poin (0,78 persen) ke posisi 669.786.

Dari dalam negeri, lanjut dia, terjaganya suku bunga acuan yaitu BI rate sebesar 6,5 persen menunjukkan fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat ditambah dengan laju inflasi yang terjaga di posisi 5,5 persen.

Ia menambahkan, saham-saham unggulan atau saham yang berkapitalisasi besar kembali bergerak positif.

"Dengan posisi seperti sekarang ini, bukan mustahil indeks akan tembus di 4.00 poin di akhir tahun," katanya.

Untuk perdagangan besok Jumat (5/11), indeks diproyeksikan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance berada di posisi 3.590-3.650 poin.

Volume perdagangan sore ini mencapai 4,360 miliar saham dengan nilai Rp4,878 triliun yang dihasilkan dari 107.892 kali transaksi. Saham yang menguat sebanyak 140, saham turun sebanyak 81, dan 79 saham tidak bergerak harganya.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 390,96 poin (1,62 persen) menjadi 24.535,63, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo naik 198,80 poin (2,17 persen) ke posisi 9.358,78, sedangkan indeks Straits Times di bursa Singapura naik 15,72 poin (0,49 persen) menjadi 3.240,69.
(ZMF/B010)

Pewarta: NON
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010