Yogyakarta (ANTARA News) - Arus kendaraan terus memadati jalan raya Kaliurang - Yogyakarta, ketika warga bergerak ke selatan atau menjauh dari Gunung Merapi, sejak Jumat dini hari pukul 01.00 WIB.

Dari pemantauan, kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat yang melaju di jalan itu tampak kotor karena abu dan pasir vulkanik yang melekat di kendaraan terkena air hujan sehingga lengket.

Listrik PLN di sebagian wilayah Kabupaten Sleman padam sejak pukul 01.15 WIB, sementara gerimis dan hujan abu serta kerikil vulkanik belum reda hingga pukul 02.10 WIB.

Sebelumnya, suara gemuruh yang diduga dari Gunung Merapi terdengar sampai kota Yogyakarta, Jumat dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, sehingga menyebabkan kepanikan sebagian warga kawasan utara kota ini, dan terjadi peningkatan arus kendaraan yang melaju dari wilayah utara ke selatan.

Dilaporkan hujan pasir halus cukup deras mengguyur wilayah Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta. Di sebagian wilayah Kabupaten Sleman listrik padam sejak pukul 00.50 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi menetapkan wilayah aman dari ancaman bahaya Gunung Merapi menjadi lebih dari 20 kilometer dari puncak gunung, dari sebelumnya lebih dari 15 kilometer.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Badan Geologi Surono, di Yogyakarta, Jumat dini hari, mengatakan, sejak pukul 00.55 WIB wilayah aman dari ancaman bahaya Merapi menjadi lebih dari 20 kilometer.

Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang jaraknya sekitar 24 kilometer dari puncak Gunung Merapi disiapkan untuk menampung pengungsi apabila wilayah yang terancaman bahaya erupsi gunung ini semakin jauh, Jumat.(*)
(U.M008/B015/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010