Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menanyakan penyerapan beras petani oleh Badan Urusan Logistik kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Jumat.

Pertanyaan tersebut dilontarkan Wapres saat transit di ruang VIP Galaktika Pangkalan Udara Lanud Hasanuddin sebelum melanjutkan kunjungan kerja untuk meninjau sejumlah proyek infrastruktur di Maluku.

"Beliau menanyakan peran Bulog dalam menyerap beras dan untuk sementara saya jawab, pedagang lebih agresif membeli karena tidak terlalu melihat kualitas terlalu jauh," jelas gubernur.

Pedagang, lanjutnya, melakukan pencampuran untuk meningkatkan kualitas. Sementara Bulog, terkadang terlalu memilih-milih kualitas dan kalah cepat dengan pedagang.

Sementara terkait banjir, gubernur mengatakan, areal pertanian yang tergenang banjir seluas 9.000 hektare, namun ekspansi penamanan areal di luar jadwal tanam yang dilakukan seluas 32 ribu hektare.

"Kita masih surplus tapi ini semua masih berproses dan mudah-mudahan hasilnya sesuai yang kita harapkan," ujarnya.

Menurutnya, anomali cuaca memang secara langsung berpengaruh pada pertanian tapi tidak pada produktivitas. "Pengaruhnya pada kualitas hasil yang kadar airnya tinggi dan warna yang tidak putih betul sehingga harga menjadi tidak maksimal," tambahnya.

Hal lain yang dilaporkannya kepada Wapres adalah mengenai kesiapan Sulsel dalam penanganan bencana alam lebih khusus prosedur tetap penanganan bencana dan koordinasi lintas sektor termasuk dengan TNI dan Polri.
(KR-RY/S016)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010