Jakarta (ANTARA News) - Sentimen positif kebijakan bank sentral AS, the Federal Reserve, tidak hanya mendongkrak harga saham di bursa regional, tetapi juga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup naik 26,26 poin atau 0,72 persen ke posisi 3.655,30, sementara indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) menguat 5,258 poin (0,79 persen) ke posisi 675.04.

Pengamat pasar modal David Ferdinandus mengatakan, kebijakan The Fed membeli obligasi pemerintah senilai 600 miliar dolar AS menimbulkan reaksi positif pada bursa Amerika dan bursa regional termasuk di Indonesia.

"Kendati demikian, kenaikkan indeks BEI belum begitu meriah indeks masih bergerak flat (datar) dengan kecenderungan menguat," ujarnya.

Sementara analis pasar modal dari Capital Price, Deddy Ertanto, mengatakan bahwa penguatan indeks juga didukung oleh sentimen positif dari dalam negeri. Terjaganya suku bunga acuan (BI rate) pada 6,5 persen menunjukkan fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat.

"Kendati indeks bergerak agak sedikit kurang semangat, namun, indeks akan terus melangkah pasti untuk melanjutkan penguatan ke posisi 4.000 poin, asalkan kondisi ekonomi kita seperti sekarang ini," katanya.

Pada Senin (8/11) pekan depan, ia memprediksi, indeks diproyeksikan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat.

Pada perdagangan akhir pekan ini volume perdagangan mencapai 5,12 miliar saham dengan nilai Rp5,2 triliun yang dihasilkan dari 120.891 kali transaksi. Saham yang menguat sebanyak 120, saham turun sebanyak 85, dan 77 saham tidak bergerak harganya.

Di pasar regional dilaporkan, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 341,19 poin (1,39 persen) menjadi 24.876,82, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo naik 267,21 poin (2,86 persen) ke posisi 9.625,99, sedangkan indeks Straits Times di bursa Singapura naik 15,34 poin (0,48 persen) menjadi 3.240,31.

(KR-ZMF/B012/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010