Luapan banjir Sungai Welang merendam jalan raya Desa Tambakrejo setinggi antara 25 centimeter hingga satu meter lebih sepanjang 500 meter, sehingga seluruh jenis kendaraan tidak bisa melewatinya.
Arus berbagai jenis kendaraan yang datang dari arah Surabaya menuju Probolinggo atau sebaliknya dialihkan lewat Pandaan - Purwosari - Pasuruan atau sebaliknya.
Puluhan kendaraan berat yang datang dari dua arah, baik dari Bangilmaupun Pasuruan dan telanjur terjebak banjir terpaksa berhenti berjajar sepanjang satu kilometer dari dua arah karena tidak bisa berbalik arah.
Wakil Bupati Pasuruan, Eddy Paripurna bersama anggota Muspida Kabupaten Pasuruan yang sedang menonton pergelaran wayang kulit di GOR Raci Bangil untuk memperingati hari jadi Provinsi Jawa Timur juga terjebak banjir, karena tidak bisa kembali lewat jalan raya Tambakrejo yang terendam banjir.
Satrio, salah seorang warga Desa Tambakrejo menjelaskan, banjir diketahui mulai naik ke jalan raya sekitar pukul 21.00. Meski jalan raya telah terendam banjir, berbagai jenis kendaraan masih tetap nekat melewatinya.
Namun ketika banjir yang merendam jalan raya Tambakrejo naik mencapai setinggi satu meter lebih, jalan raya kemudian ditutup total. Seluruh kendaraan diarahkan berputar lewat Pasuruan - Purwosari - Pandaan atau sebaliknya.
Ketinggian air diperkirakan masih akan terus naik karena Pasuruan masih diguyur hujan, dan permukaan air laut juga sedang pasang. Hujan yang mengguyur Pasuruan sejak Jumat sore hingga malam hari mengakibatkan Sungai Kedunglarangan di Bangil meluap.
Ratusan rumah penduduk di kawasan pantai utara Bangil, seperti Kalirejo, kalianyar, serta Tambaan terendam banjir.
Luapan air Sungai Welang juga merendam ratusan rumah warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Pohnjentrek, dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton.
Banjir yang merendam jalan raya Kraton merupakan luapan dari Sungai Welang. Banjir terjadi akibat curah hujan di daerah hulu sungai di daerah Lawang Malang yang cukup tinggi. (MSW/K004)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010
