Yogyakarta (ANTARA News) - Tim "Disaster Victim Identification" Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, berhasil mengidentifikasi sebanyak 11 dari 81 korban meninggal dunia akibat letusan awan panas vulkanik Gunung Merapi.

Nama 11 korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi antara lain:

1. Septiani Nur Rahma Putri (20) asdal Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman

2. Nyonya Suroto asal Cangkringan Sleman

3. Asrori (26) Purwosari, Puring, Kebumen, Jawa Tengah.

4. Ponco Kardi (59) Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman

5. Edi Hantoro (28) Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman

6. Suroso (30) Cangkringan Sleman

7. Rufani (29) Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

8. Prawiro Misih M asal Wukirsari, Cangkringan, Sleman.

9. Srono Paino (70) Wukirsari, Cangkringan, Sleman.

10. Faif Adi Saputro (16-20) Plumbon, Sleman.

11. Yeni Fatimah Ekasari (20) Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman

Berdasarkan rincian tim DVI Polda DIY hingga pukul 11.35 WIB sebanyak 81 korban meninggal dunia terdiri atas 43 korban berjenis kelamin laki-laki dan 38 korban berjenis kelamin perempuan.

Sebanyak 11 jenazah yang berhasil diidentifikasi merupakan jenazah anak-anak, dimana tujuh jenazah laki-laki dan empat jenazah perempuan.

Sementara sisanya sebanyak 70 jenazah merupakan jenazah dewasa dengan rincian 36 jenazah laki-laki dan 34 jenazah perempuan.

Masyartakat kini mulai mendatangi posko pengaduan orang hilang di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta untuk mengenali identitas korban meninggal dunia akibat letusan awan panas vulkanik Gunung Merapi.

"Kami mendatangi posko untuk mencari informasi jika ada keluarga yang menjadi korban meninggal dunia akibat letusan Merapi," kata Suramin (35) yang mepunyai keluarga di Desa Brongah, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010