Samarinda (ANTARA News) - Menteri Kominikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring meresmikan 12 stasiun transmisi Improvement on Television Transmiting Stations (ITTS) TVRI di Indonesia yang dipusatkan di TVRI Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda, Sabtu.

Ke-12 ITTS itu adalah empat ITTS di Provinsi Kalimantan Timur, empat ITTS di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), satu di Papua, satu di Sulawesi Utara, dan satu ITTS di Maluku.

Untuk empat ITTS di Kaltim, tersebar diempat kabupaten dan kota, yakni satuan transmisi di Gunung Pancur Balikpapan, Gunung Lampu Samarinda, Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, dan satuan transmisi di Malinau Kabupaten Malinau.

Empat ITTS di NTT adalah, transmisi Atambua, transmisi Betun, dan transmisi di Kalabahi. Transmisi Tanah Merah Papua, transmisi Lirung Sulut, transmisi Palembang Sumsel, dan transmisi Saumlaki Maluku.

Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan, penambahan transmisi di sejumlah daerah dilakukan karena kondisi infrastruktur yang dioperasikan TVRI cukup memprihatinkan.

Alasan lainnya adalah, sebagian besar stasiun transmitter sudah tidak berfungsi karena sudah tua. Bagi stasiun yang masih beroperasi, area yang dapat dijangkau sudah sangat terbatas karena menurunnya kualitas signal.

Dikatakan, proyek ITTS ini didanai dengan pinjaman lunak dari Pemerintah Spanyol dalam bentuk sekema kredit. Sedangkan kontrak itu berlaku efektif sejak 14 Oktober 2008 yang berjalan selama 18 bulan.

Dengan beroperasinya 12 ITTS tersebut, lanjutnya, maka saat ini di Indonesia sudah terdapat 90 ITTS yang terdiri dari ITTS I ada 30 transmitter, dan ITTS II terdapat 60 transmitter.

Penambahan ITTS diharapkan mampu melayani warga di perbatasan yang sebelumnya tidak bisa menangkap siaran TVRI, sehingga program pembangunan pemerintah bisa diketahui masyarakat luas.

Sementara menurut Kepala Stasiun TVRI Kaltim Syarifuddin Lakku, empat ITTS itu memiliki kekuatan pancar berbeda. Untuk ITTS Gunung Lampu Samarinda mampu ditangkap hingga radius 10 Km, sedangkan empat daerah lain berkekuatan 20-30 Km.
(KR-GFR/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010