FAIRFAX, Va, 9 November 2010 (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Ketika Presiden Obama melanjutkan rangkaian lawatan luar negerinya selama 10 hari pekan ini, Presiden Frontiers of Freedom, George Landrith mengeluarkan pernyataan hari ini, dengan memohon presiden Obama untuk mengkaji kembali "bantuan" yang ditawarkan kepada Indonesia melalui dana dari Millennium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat (AS):

     "Ketakutan dengan hasil pemilu pekan lalu, Presiden Obama dengan cepat meninggalkan ibukota negara untuk menghadiri KTT ekonomi Asia di Korea Selatan dan Jepang. Namun dalam perjalanan ke sana, dia akan singgah di Indonesia, di mana ia dijadwalkan mengumumkan bahwa MCC akan memberikan komitmen bantuan 700 juta dolar AS kepada Indonesia yang diakuinya untuk membantu negara ini mencapai target-target ekonomi dan pelestarian lingkungan. Meski begitu, tindakan baik ini nampaknya hanya untuk menutupi kesalahan. Dengan dana sekitar 7,4 miliar dolar yang telah disebarkan MCC di seluruh dunia sejak 2004, pemberian dana tersebut jelas tidak sesuai dengan aturan yang dipegang lembaga ini.

     "Saat berada di India dalam rangkaian perjalanannya akhir pekan lalu, presiden Obama berbicara tentang dukungan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan standar hidup di negara-negara berkembang. Namun keinginannya atas Indonesia akan mempunyai dampak berlawanan. Sebagai contoh, dana bantuan MCC akan ditujukan untuk menekan pembalakan hutan; di mana hal itu mematikan mata pencaharian jutaan rakyat Indonesia. Dan dana amal yang mengecoh ini akan menghancurkan sektor-sektor ekonomi di Indonesia, seperti kehutanan dan pertanian. Ketika Amerika Serikat seolah-olah memberikan dana bantuan ini, justru di sisi lain AS malah menerapkan hambatan tarif dan pajak atas hampir semua produk perdagangan Indonesia.

     "Presiden berencana memanfaatkan dana bantuan ini untuk memaksa Indonesia membatasi perdagangan hutan dan mengurangi emisi, yang mana hal itu di luar dari misi MCC. Lembaga ini dibentuk untuk mendanai program-program pemberantasan kemiskinan dan mendorong pembangunan ekonomi. Cara-cara penyaluran dana MCC seperti itu, tidak hanya menghancurkan ekspor Indonesia tetapi juga merupakan tindakan penyalahgunaan uang para pembayar pajak AS.

     "Presiden MCC percaya bahwa dana dari para pembayar pajak AS lebih baik dibelanjakan bagi penguatan perdagangan negara berkembang ketimbang berupaya menyelesaikan masalah di dalam negeri mereka. Hal itu menunjukkan bahwa presiden Obama belum mengambil pesan dari pelajaran utamanya yang sudah terlihat secara jelas dari hasil pemilu kemarin, bahwa jika kebijakan Anda membunuh peluang kerja dan membuat suram pertumbuhan ekonomi, maka jangan berharap menerima sambutan hangat. Diharapkan Indonesia bereaksi sama dengan apa yang disampaikan oleh presiden MCC.

     "Pengalihan dana MCC dari tujuan awalnya dan sebagaimana yang diperjuangkan pula oleh para aktivis lingkungan barat, tidak hanya akan mengurangi kemampuan daya saing para pengusaha Indonesia di pasar global, namun juga menghalangi kesempatan tenaga kerja Indonesia terlibat dalam manajemen pelestarian sumber daya alam. Pemerintah kami seharusnya tidak mendanai "tujuan-tujuan" dari organisasi-organisasi hijau, melainkan lebih baik disalurkan untuk pengembangan industri dan perusahaan yang memberikan jaminan masa depan ekonomi lebih baik bagi keluarga Indonesia.

     "Frontiers of Freedom mendesak Presiden Obama terus membawa pesan-pesan pro-pertumbuhan ke Indonesia sebagaimana yang dia sampaikan saat di India. Pemanfaatannya atas lembaga-lembaga pemerintah seperti MCC untuk memaksakan pandangan ideologi kepada para aktivis lingkungan pendukungnya yang ada di negara-negara berkembang, merupakan kebijakan yang keliru. Lebih dari itu, stimulus dan keinginan Presiden Obama untuk meloloskan undang-undang lingkungan di Amerika telah gagal. Mari kita semua berharap presiden tidak mencoba membawa semacam kehancuran bagi rakyat dan ekonomi Indonesia dengan dalih bantuan internasional. Kemiskinan di negara-negara lain kini seharusnya tidak harus hidup bersama dengan kebijakan-kebijakan buruk tersebut."

     SUMBER: Frontiers of Freedom

     KONTAK: Heather Bachman dari Frontiers of Freedom,
     1-703-246-0110
     press@ff.org


Pewarta: NON
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2010