Solo (ANTARA News) - Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu, membekuk salah seorang buronan yang diduga teroris bernama Muhammad Bahrun Naim (27) di rumah kontrakannya di kampung Mertrodanan RT 02/03 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Informasi yang dihimpun di Solo, penangkapan Bahrun yang selama ini berprofesi sebagai teknisi komputer dan internet oleh Densus Antiteror tersebut pada Rabu (10/11) dini hari, turut diamankan dua kotak amunisi jenis peluru AK 349, enam CPU, sarung senjata api, satu laptop, sejumlah keping CD, serta buku-buku.

Ketua RT 02/03 Semanggi, Mulyadi, mengatakan pada Rabu (10/11) dini hari pihaknya diminta Densus 88 Antiteror untuk turut serta mendampingi penggeledahan di rumah kontrakan Bahrun yang selama ini tinggal bersama istrinya Rafiqa Hasnum (26) yang berasal dari Padang.

Mulyadi menjelaskan ketika diminta mendampingi melakukan penggeledahan, pihaknya tidak melihat Bahrun, istri dan anaknya. Penggeledahan tersebut berlangsung cepat sekitar 15 menit. Sebelum melakukan penggledahan, Densus 88 Antiteror mendatangi rumah kontrakan Bahrun dengan mengendarai mobil penumpang dan mobil boks.

"Mas Barhun selama ini orangnya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Dia dan keluarganya baru mendiami kontrakan tersebut sekitar empat bulan yang lalu," katanya.

Sikap tertutup Bahrun ini juga dikatakan salah satu warga setempat, yang mengatakan selama ini mereka tidak mengetahui secara persis kegiatan Bahrun. Apalagi, selama tinggal di lokasi tersebut yang bersangkutan selalu pulang pada dini hari.

"Saya mengetahui dia bekerja sebagai teknisi komputer itu dari penjelasan istrinya. Katanya dia bekerja di luar kota sehingga selalu pulang dini hari," katanya.

Berdasarkan keterangan dari Mulyadi, KTP yang diserahkan kepada dirinya, Bahrun merupakan warga RT 01/01, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo yang letaknya tidak jauh dari rumah kontrakannya tersebut.

Sementara itu saat dimintai konfirmasi Fathurohman, ayah dari Bahrun hanya mengatakan anaknya tidak terlibat sama sekali dalam aksi terorisme. Pihaknya juga menegaskan selama ini Bahrun hanya bekerja dengan membuka sebuah warnet.
(J005/M028)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010