Klaten (ANTARA News) - Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) membentuk posko pengawasan pelaksanaan penanggulangan bencana di tiga kabupaten di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Merapi.

"Pembentukan posko utamanya bertujuan untuk mengawasi ketersediaan kebutuhan mendasar pengungsi seperti papan, sandang, pangan," kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Kadir Karding, usai melakukan peninjauan lokasi pengungsian warga lereng Merapi di Klaten, Jawa Tengah, Rabu.

Sebanyak tiga kabupaten yang terkena langsung dampak erupsi Merapi dan dipetakan untuk lokasi posko Komisi VIII DPR adalah Klaten dan Magelang (Jateng), serta Sleman (D.I.Y).

Dia menjelaskan sebanyak 17 anggota Komisi VIII akan disebar di tiga tim pada masing-masing kabupaten yang poskonya telah aktif per 10 November 2010.

Posko Klaten, misalnya, akan diisi oleh Arwani Thomafi, Anita Jacoba Gah, Rukmini Buchori, Dewi Coryati, Humaid, dan Abdul Rozak Rais.

"Anggota posko akan memastikan koordinasi antarkelompok kerja untuk menangani kebutuhan pengungsi dapat berjalan dengan baik sehingga pengungsi tidak akan merasa kekurangan dan aman jika berada di lokasi pengungsian," katanya.

Meskipun demikian, untuk sementara waktu, Abdul mengatakan pihaknya tidak merasa khawatir kepada para pengungsi karena masing-masing kabupaten melaksanakan tugas untuk memenuhi kebutuhan pengungsi secara baik.

Dalam masa tanggap darurat ini, Abdul mengimbau pemkab untuk lebih mengawasi kesehatan ribuan pengungsi yang telah menghuni lokasi pengungsian selama hampir dua pekan tersebut.

Selain itu, dia meminta pemerintah kabupaten untuk memiliki posko pendataan pengungsi agar pemenuhan kebutuhan di setiap lokasi dapat segera dipenuhi.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan pemerintah setempat untuk pengawasan ini," kata Abdul.(*)
(ANT/R009)

Pewarta: NON
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010