Kota Gaza, (ANTARA News) - Beberapa ledakan keras mengguncang Jalur Gaza dan api berkobar hingga menerangi langit malam, saat pasukan darat Israel bergerak masuk pada Sabtu ke daerah kantung Palestina yang telah lebih satu pekan menghadapi serangan gencar laut dan udara militer Yahudi.

AFP melaporkan, beberapa jam setelah pasukan infantri Israel yang dilengkapi peralatan pandangan malam berjalan di samping iring-iringan tank melewati daerah perbatasan dan memasuki kubu HAMAS, pertempuran berkecamuk di daerah terbuka di sebelah timur dan utara Jabaliya dan di sebelah timur Kota Gaza.

Para petempur HAMAS menembakkan mortir dan meledakkan bom di pinggir jalan. Pertempuran paling sengit dilaporkan terjadi di Jabaliya dan sekitarnya.

Api berkobar ke udara setelah Angkatan Udara Israel membom satu depot gas di dekat kota kecil Beit Lahiya di bagian utara Jalur Gaza, sehingga menimbulkan ledakan kuat.

Api berkobar di depot itu yang terletak di jalan utama melalui Jalur Gaza menyusul serangan terhadap tempat usaha swasta, yang memasok gas untuk masak bagi penduduk setempat.

Api berkobar ke udara dan meledak seperti petasan, sehingga menerangi daerah kantung yang padat penduduk tersebut yang telah digempur oleh serangan Angkatan Laut dan Udara Yahudi selama satu pekan, sebagai bagian dari "Operasi Meraih Keunggulan" Israel --yang dilancarkan terhadap HAMAS sebagai pembalasan atas serangan roket yang berlangsung.

Satu sumber militer Israel menyatakan "puluhan gerilyawan" telah tewas beberapa jam setelah operasi itu dan stasiun televisi HAMAS menyatakan banyak tentara Yahudi telah tewas. Tak satu pernyataan pun dapat dikonfirmasi, sementara staf medis tak dapat mencapai lokasi akibat pertempuran.

Saat tentara Israel bentrok melawan pejuang HAMAS di darat, pertempuran berkecamuk di gelombang udara; Israel menembus jaringan saluran radio dan televisi HAMAS.

"Pimpinan HAMAS, waktu kalian sudah habis," demikisan isi satu pesan yang dikirim ke stasiun televisi Al-Aqsa.

Sebelumnya program radio Gerakan Perlawanan Islam itu diganggu oleh suara seorang pria yang berbicara dalam bahasa Arab dengan logat Yahudi: "Para pemimpin HAMAS bersembunyi di terowongan dan akan meninggalkan anda di garis depan pasukan pertahanan Israel."

"Para pemimpin HAMAS berdusta kepada anda dan mereka bersembunyi di berbagai rumah sakit," katanya. "Menembakkan roket membuat warga sipil terancam bahaya."

Israel melancarkan "Operasi Meraih Keunggulan" pada 27 Desember sebagai reaksi atas serangan roket dari Jalur Gaza.

Sejak itu, lebih dari 460 orang Palestina telah gugur, termasuk 80 anak kecil, dan sebanyak 2.310 orang lagi telah cedera.

Pada saat yang sama pejuang di Jalur Gaza telah menembakkan ratusan roket, dan menewaskan empat orang di dalam wilayah Israel.

Seorang Palestina juga meninggal akibat tembakan tank Israel di Jalur Gaza pada Sabtu larut malam, dan menjadi korban pertama dalam serangan darat militer Yahudi terhadap kubu HAMAS, kata staf medis.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009