Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan tidak pernah membebani target perolehan medali emas pada atletnya, meski di Asian Games XVI di Guangzhou China, 12-27 November 2010.

"Selama berlatih di Pelatnas Asian Games XVI semua atlet yang dipersiapkan sudah melakukan latihan keras dan letih. Bila masih dibebani target saya khawatir konsentrasinya bubar," ujar Bob Hasan di Jakarta, Kamis.

Strategi yang diterapkan untuk meraih prestasi puncak pada sembilan atlet menuju Asian Games XVI adalah perbaikan rekor atau prestasi yang dimiliki atlet baik saat melakukan latihan maupun kejuaraan lokal.

Melalui prestasi maksimal yang dihasilkan atlet di Guangzhou, maka secara otomatis juga menghasilkan medali emas bagi Merah-Putih. Tampil dengan kondisi tak ada tekanan yang selalu diterapkan PB PASI pada atlet saat terjun dalam kejuaraan atletik internasional maupun multi event Asia semangatnya akan lebih terpacu.

Ia bersyukur sembilan atlet yang dipersiapkan ke Asian Games XVI melakukan latihan intensif, baik yang ada di Jakarta maupun di daerah. Memiliki disiplin yang tinggi merupakan tugas atlet untuk memperbaiki prestasinya saat ditempa dalam Pelatnas Asian Games.

Upaya memberikan semangat dan tantangan yang lebih pada atlet, Bob Hasan tetap memberikan acuan yaitu berupa beasiswa pada atlet yang bisa memecahkan rekor dengan standar yang sudah diberikan.

Seperti halnya di nomor lari 100 meter. Atlet akan mendapat beasiswa Rp1 miliar bila cartatan waktu mencapai 10,00 detik. Sedang yang mencapai waktu 10,10 detik mendapat hadiah Rp500 juta.

Bonus yang dijanjikan pada atlet untuk memacu prestasinya itu tidak diberikan saat menghadapi Asian Games XVI saja, namun di kejuaraan nasional maupun internasional sudah diterapkan. Dengan begitu atlet tidak merasa terbebani dan dirasakan seperti biasanya saat melakukan latihan atau turun dalam lomba.

Sembilan atlet yang dipersiapkan ke Asian Games XVI, di antaranya Suryo Agung, Trianingsih, Dedeh Hasana, Heru, Fadlin, Farel dan Agus Prayogo.(*)

(ANT-131/B/F002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010