Pesawaran, Lampung (ANTARA News) - Petugas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pesawaran, terus melakukan pengawasan hewan untuk kurban hingga hari pelaksanaan pemotongan 17 sampai 19 November mendatang.

"Pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya penyakit yang ada pada hewan calon kurban seperi penyakit mulut dan kuku, serta cacingan yang berbahaya bagi masyarakat yang mengkonsumsi daging hewan itu," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pesawaran, Aspiran Syateri didampingi Kabid Peternakan Distannak Pesawaran, Emi Yeni Erniati, di Pesawaran, Jumat.

Menurut dia, pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang hendak melakukan ibadah kurban.

Untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit itu, ia mengatakan, pihaknya akan menurunkan petugas pemeriksa guna berkeliling ke tempat penampungan dan pemotongan hewan kurban untuk memastikan kesehatan hewan.

"Tempat penampungan dan pemotongan yang telah diperiksa dan seluruh hewannya dinyatakan sehat akan diberikan sertifikat aman dari dinas bahwa tempat itu telah diperiksa," ujar dia.

Pastinya kita harus menjamin kesehatan dari hewan kurban itu, ia melanjutkan, harus dipastikan hewan yang akan dipotong bebas dari penyakit anthrax dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Selain itu, petugas juga akan mengawasi pemotongan agar dipastikan kurban dipotong sesuai syariat Islam.

"Hingga kini tidak ada hewan yang terkena dua jenis penyakit yang membahayakan manusia itu (anthrax dan PMK). Kami terus melakukan pengawasan dan pemantauan," katanya.

Tindakan pemeriksaan, pengawasan dan pemantauan kesehatan terhadap hewan kurban, lanjut dia, dengan mengukur temperatur suhu badan hewan.

Ia menerangkan, jika suhu badan hewan itu ditemukan berada di atas 40 derajat celsius, maka akan diambil sampel darahnya untuk diteliti apakah terjangkit anthrax atau PMK mulut.

"Ciri-ciri utama hewan yang sakit adalah suhu badannya tinggi, nanti akan kami ambil sampel darah untuk diteliti di laboratorium. Kalau positif terjangkit dua penyakit itu, hewan segera dimusnahkan, karena dapat membahayakan apabila dikonsumsi oleh manusia," jelas dia.

Terkait ketersediaan hewan untuk kurban Distannak Pesawaran juga menyatakan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Stok hewan ternak di Kabupaten Pesawaran diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban," ujar Emi Yani Erniati.

Ia mengatakan, populasi ternak besar dan menengah di daerah itu saat ini sebanyak 130.456 ekor yang terdiri atas ternak besar dan kecil sehingga masih mencukupi untuk kebutuhan pada Hari Raya Kurban tersebut.  (ANT-050/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010