Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono menjamin bahwa sapi-sapi korban letusan Gunung Merapi yang telah dievakuasi terawat dengan baik, termasuk ketersediaan pakannya.

"Pemerintah menjamin ketersediaan pakan ternak yang telah dievakuasi dan saat ini berada di titik-tik penampungan," Kata Menteri Pertanian Suswono saat mengunjungi penampungan sapi korban letusan Gunung Merapi di Lapangan Tlogoadi Sleman, Sabtu.

Oleh karena itu, kata Menteri Suswono para peternak tidak perlu buru-buru menjual sapi-sapi mereka, terlebih lagi dengan harga yang murah.

"Sapi-sapi tersebut masih dalam kondisi bagus dan masih dapat memroduksi susu, kalau dijual sekarang, peternak justru akan merugi," katanya.

Menteri Suswono juga meminta peternak untuk tidak menjual sapi mereka dengan harga murah kepada pembeli karena kondisi sapi-sapi tersebut umumnya masih bagus.

"Seandainya mau dijual, pemerintah akan membeli dengan harga yang pantas. Anakan berumur enam bulan dihargai Rp5 juta, sapi hamil Rp9 juta, sapi perah produktif Rp10 juta, sedangkan sapi pejantan akan dibeli seharga Rp22.000 per kilogram," katanya.

Selain itu, Menteri Suswono juga menambahkan, sapi-sapi yang mati akan diganti oleh pemerintah dengan harga yang sepantasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nanang Suwandi menjelaskan, sebanyak 11.099 ekor ternak sapi, kambing, dan domba belum teridentifikasi.

"Dispertan DIY baru berhasil mendata jumlah ternak mati yaitu sebanyak 1.548 ekor dan ternak yang berhasil dievakuasi dari kawasan rawan bencana sebanyak 1.358 ekor," katanya.

Jumlah populasi awal ternak di tiga kecamatan rawan bencana Turi, Cangkringan, dan Pakem sebanyak 13.005 ekor, jumlah terbanyak ada di Pakem yaitu 5.367 ekor, Cangkringan 4.621 ekor, dan Turi 3.017 ekor.

Selain itu, menurut dia produksi susu sapi di Kabupaten Sleman juga menurun drastis hingga lebih dari 50 persen sebagai dampak dari letusan Gunung Merapi.

(ANT-158/I006/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010