Boyolali (ANTARA News) - Sedikitnya 8.861 warga dari tiga kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, masih bertahan di sejumlah tempat pengungsian, sementara Gunung Merapi yang menyebabkan mereka mengungsi sekarang aktivitasnya menurun.

"Mereka berasal dari Kecamatan Selo, Cepogo, dan Musuk. Jumlah itu, mengalami penurunan sekitar 1.504 jiwa dibanding hari sebelumnya yang mencapai 10.365 jiwa," kata Asisten III Bidang Kesra Sekda Boyolali yang juga Koordinator Penanggulangan Bencana, Syamsudin, Senin.

Ia menjelaskan, warga yang masih bertahan di pengungsian di antaranya, wanita, lansia, dan anak-anak. Mereka mayoritas anak yang mencapai 75 persen.

Menurut dia, pengungsi tersebut menempati sebanyak 12 titik di tempat pengungsian yang tersebar di Boyolali. Sebanyak 320 warga diantaranya, masih bertahan di pondok pesantren di Ketep, Magelang.

Jumlah pengungsi tersebut di antaranya, menempati pendopo pemkab, Gedung DPRD, Balai Desa Winong, GOR Pemda, Balai Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Drajitan Musuk, dan Puskesmas Selo.

"Kami terus menjamin kebutuhan mereka selama dalam pengungsian," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada warga di kawasan rawan bencana (KRB) tetap bertahan di tempat pengungsian. Karena, Merapi statusnya masih Awas, meski aktivitasnya menurun.

Menurut pantauan visual dari Kecamatan Selo Boyolali, sekitar pukul 14.00 WIB puncak Merapi masih diselimuti kabut tebal dan mendung. Asap tebal warna kecokelatan terlihat masih keluar membumbung tinggi dari puncaknya.

Menurut Bupati Boyolali Seno Samodro, pemkab telah menerima data laporan perkembangan aktivitas Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.

Menurut Bupati, aktivitas Gunung Merapi, Senin pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, dilaporkan erupsi masih berlangsung tinggi, meski mengalami penurun dibanding hari sebelumnya.

Gempa vulkanik dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hanya empat kali, terjadi guguran material sebanyak delapan kali, tetapi tidak mengeluarkan awan panas.

Pada hari sebelumnya telah terjadi gempa vulkanik 31 kali, guguran 38 kali, dan mengeluarkan awan panas dua kali.

(B018/A030/S026)

Pewarta: NON
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010