Padang (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum RI Djoko Kirmanto, mengatakan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat tsunami di Kabupaten Mentawai tengah dalam pembahasan.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto setelah mendengarkan ekspos perkembangan penanganan masa tanggap darurat bencana tsunami Mentawai di di Auditorium Gubernur, Senin (15/11).

"Saat ini, Gubernur Sumbar masih melakukan pendataan berapa jumlah kerusakan infrastruktur akibat tsunami tersebut," katanya.

Dia menambahkan, sekarang sedang disusun rencana induk (master plan) untuk pembangunnan secara utuh di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Mudah-mudahan perencanan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam satu bulan ini sudah dapat diputuskan setelah rapat koordinasi dengan pihak terkait,`katanya.

Dia mengatakan, kebutuhan kayu akan dipasok dari Kota Padang untuk membangun rumah bagi masyarakat di Kabupaten Mentawai.

"Kita akan membeli kayu dari Kota Padang untuk melakukan pembangunan rumah bagi masyarakat Kabupaten Mentawai," katanya.

Menurutnya, kayu selaian akan di pasok dari Padang, bisa juga manfaatkan sisa-sisa kayu yang masih layak pakai di Kabupaten Kepuluan Mentawai.

"Jika ada kayu yang layak pakai di toko bangunan yang berada di Kabupaten Mentawai dapat dibeli," katanya.

Dia menambahkan, kita akan merevisi besaran anggaran dana darurat untuk mencukupi kebutuhan penyediaan sanitasi dan air minum bagi korban bencana atau pengungsi.

Revisi tersebut akan dilakukan setelah anggaran darurat yang ada terserap sehingga dapat terus memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi bagi para pengungsi.

"Untuk program tanggap darurat, Kementerian PU telah bekerja sama dengan instansi lain di bawah koordinasi BPBN untuk membangun hunian sementara dengan segala fasilitas, seperti barak (satu kamar per satu keluarga), balai pertemuan, air minum, sanitasi dan dapur umum," kata Djoko Kirmanto.

Korban tsunami meninggal dunia yang ditemukan sampai pada posisi 15 November 2010 tercatat 454 orang, luka berat sebanyak 175 orang, luka ringan sebanyak 135 orang, korban hilang 43 orang dan pengungsi masih tercatat 7.397 jiwa. (ANT-031/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010