Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, meminta pimpinan Polri dan Kejaksaan menjadikan kasus bebasnya Gayus Tambunan dari rumah tahanan di Mako Brimob Depok sebagai momentum untuk mengungkap pemain yang lebih besar.

"Gayus ini dalam mafia hukum hanya pemain kecil atau pemain lapangan, tentu ada pemain yang lebuh besar di belakangnya," kata kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.

Menurut Pramono, pemain kecil saja sudah seperti Gayus, bagaimana dengan pemain besarnya yang memiliki kekuatan melebihi Gayus.

Lembaga penegakan hukum, menurut Pramono, hendaknya bersinergi dalam menindaklanjuti kasus bebasnya Gayus Tambunan dari rumah tahanan di Mako Brimob, di Depok, Jawa Barat.

Mantan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini (DPP PDIP) ini menambahkan lembaga penegak hukum sudah selayaknya bersinergi untuk menindaklanjuti kasus Gayus ini untuk mengungkap persoalan yang lebih besar lagi.

"Lembaga penegak hukum bukan malah saling menyalahkan, tapi bagaimana membuat dan menjalankan sistem secara transparan sehingga orang yang terkena pidana dapat menjalaninya dengan baik," kata dia.

Menurut Pramono kasus Gayus ini sudah lebih dari cukup menggambar buruknya citra lembaga penegakan hukum di Indonesia.

Pada saat memberikan keterangan pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (15/11), terdakwa kasus mafia pajak ini menjelaskan, di Mako Brimob Depok, masih ada sejumlah tahanan lainnya yang keluar sehingga dirinya juga ikut-ikutan keluar.

Dari pernyataan Gayus tersebut, menurut Pramono, sudah menguatkan indikasi bahwa kasus bebasnya tahanan dari rumah tahanan tidak hanya terjadi pada Gayus Tambunan, tapi terjadi pada sejumlah tahanan lainnya.

"Hal ini harus dibuktikan kebenarannya, dengan menindaklanjutinya," katanya.

Menurut Pramono, kasus bebasnya Gayus dari rumah tahanan di Mako Brimob ini menunjukkan bahwa tahanan yang memiliki banyak uang bisa keluar begitu saja dari rumah tahanan.

Pernyataan Gayus bahwa dirinya keluar dari rumah tahanan karena rindu pada keluarga, menurut dia, perlu dicermati lagi.

"Kalau sekadar kangen dengan istri dan anak cukup di rumah saja, tidak perlu sampai ke Bali. Dalam kasus ini lembaga penegak hukum seharusnya segera menindaklanjuti untuk mengungkap pemain yang lebih besar lagi," katanya.
(T.R024/Z003/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010