Trenggalek (ANTARA News) - Komunitas baca-tulis "Quantum Litera Centre" dan LSM Perhimpunan Indonesia di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sama-sama menuding 45 anggota DPRD setempat "bancakan" dana kunjungan kerja yang di akhir tahun ini tersedia Rp2,6 miliar.

"Kunker itu kegiatan yang sama sekali tidak perlu karena esensinya hanya untuk sarana menghabiskan anggaran negara. Lebih baik uangnya digunakan untuk memastikan program pemda baru di bawah kepemimpinan Pak Mul (Bupati Trenggalek, Mulyadi)," kata Aktivis QLC (quantum litra centre), Nurani Soyomukti, Rabu.

Pemuda jebolan HI Universitas Jember ini lalu membandingkan dengan masalah layanan kesehatan yang sampai saat ini masih mahal.

Menurut dia, anggaran yang saat ini digunakan untuk kunker akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk menyubsidi biaya kesehatan masyarakat.

"Selain itu, mereka (dewan) harusnya sadar bahwa saat ini sebagian wilayah di Kabupaten Trenggalek masih dirundung bencana. Anggaran untuk menanggulangi itu tentu sangatlah besar," ucapnya menegaskan.

Setali tiga uang dengan Nurani, kecaman serupa juga disampaikan Ketua Perhimpunan Indonesia (PI), Agung Winarto.

Ia bahkan menuding, kunker tersebut hanyalah kedok belaka. "Esensi sebenarnya, ya itu tadi, `nglencer` (jalan-jalan wisata)," ujarnya menambahkan.

Padahal, lanjut Agung, setumpuk agenda yang harus diselesaikan DPRD Kabupaten Trenggalek saat ini masih "menggunung".

Bahkan sebagian besar belum terselesaikan. Salah satu di antaranya adalah pembahasan tujuh ranperda inisiatif, KUA PPAS yang notanya baru disampaikan Bupati Mulyadi beberapa hari lalu, serta RAPBD 2011 yang rencananya akan diberikan eksekutif pekan ini.

Memang sesuai rencana, Rabu malam, beberapa komisi di DPRD Treggalek berangkat kunjungan kerja ke dua daerah.

Komisi I dan II ke Medan, Sumut. Sementara komisi III dan IV melaksanakan kunjungan kerja ke Batam. Total anggaran dialokasikan Rp2,6 miliar.(ANT-130/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010