Mataram (ANTARA News) - Arab Saudi merupakan salah satu negara yang peling diminta oleh calon Tenaga Keraja Indonesia terutama dari Mataram, Nusa Tenggara Barat.

"Para calon TKI ke Arab Saudi kebanyakan bekerja di sektor informal seperti sopir, penjaga toko, pelayan hotel dan pembantu rumah tangga," kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Makmun di Mataram, Jumat.

Sekarang ini sedang heboh kasus tindak kekerasan yang menimpa salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Sumiati asal Kabupaten Dompu, NTB oleh majikannya bahkan mulutnya digunting.

Namun demikian minat masyarakat khususnya Kota Mataram untuk bekerja ke luar negeri terutama Arab Saudi cukup besar.

Akibat kasus yang menimpa Sumiati tersebut, Gubernur NTB, KH. M. Zainul majdi mengeluarkan moratorium atau penghentian sementara pengiriman TKW ke Arab Saudi.

Dikatakan, menjadi TKI ke Arab Saudi memiliki dua keuntungan disamping gaji besar juga yang utama dapat melaksanakan ibadah haji.

Untuk itu, rata-rata calon TKI yang diberangkatkan Arab Saudi setealh kembali ke tanah air sudah menunaikan rukun Islam kelima atau berhaji.

Dia menjelaskan, kalau diluar negeri bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk apa, di Mataram saja bisa menjadi pembantu rumah tangga.

Demikian juga untuk penjaga toko dan lainnya masih banyak lowongan di Kota Mataram, sehingga mereka kebanyakan memilih berangkat ke Arab Saudi.

"Kota Mataram rata-rata setiap tahun memberangkatkan calon TKI ke luar negeri sekitar 200 orang sebagian besar atau 90 persen ke Arab Saudi selebihnya Malaysia, Korea dan Jepang," katanya.

Menurut data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB menyebutkan, merupakan salah satu provinsi terbesar kedua setelah Jawa Timur dalam pengiriman TKI ke luar negeri, rata-rata 50.000 orang hingga 60.000 orang dikirim setiap tahun.
(ANT/A024)

Pewarta: NON
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010