Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) mewacanakan untuk mengembangkan wisata vulcano tracking di sekitar lereng Merapi.

"Ada usulan untuk membuat paket wisata baru, yakni vulcano tracking di sekitar Merapi," kata Sekretaris Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenbudpar, Winarno Sudjas, di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya menyatakan menyambut baik usulan tersebut dan siap melatih pemandu wisata lokal dari Karang Taruna di wilayah Yogyakarta untuk dilatih dan dididik sebagai pemandu wisata vulcano.

Menurut dia, wacana tersebut sangat potensial untuk menjadi daya tarik baru untuk mendatangkan wisatawan minat khusus sekaligus sebagai upaya perintis untuk memulihkan pariwisata Yogyakarta pasca-letusan Merapi.

"Dengan berkembangnya wisata ini, maka kios-kios souvenir, penginapan, dan fasilitas pendukung wisata akan mulai menggeliat sehingga sektor riil di Yogyakarta akan segera pulih," kata Winarno.

Untuk memulai rencana itu, kata dia, harus ada komitmen dari semua sektor termasuk para pelaku pariwisata di sekitar Merapi.

"Setelah semua siap baru kita akan masuk dan menyiapkan pelatihan," katanya.

Pihaknya juga akan berupaya meyakinkan calon investor untuk turut serta membenahi pariwisata Yogyakarta.

Winarno mengatakan, pihaknya sudah mulai membicarakan rencana paket wisata minat khusus tersebut dengan para pelaku pariwisata di Yogyakarta.

Namun pada masa tanggap darusat seperti sekarang seluruh pemangku kepentingan masih dalam tahap penghimpunan data.

"Jadi kita masih menunggu untuk bisa mengembangkan paket wisata napak tilas vulcano atau paket wisata yang menyajikan aspek dramatis letusan Merapi," katanya.

Paket wisata itu juga yang sedang dipikirkan pelaku pariwisata di Yogyakarta termasuk untuk mengubah jenis model paket yang semula outbond menjadi paket wisata yang menonjolkan aspek edukasi.

Misalnya wisata vulcano untuk anak-anak sekolah yang menunjukkan pada mereka tentang apa saja material yang dikandung dalam gunung berapi.

"Kami percaya, masyarakat Yogya ini kreatif sehingga diharapkan mampu menciptakan paket wisata yang inovatif," demikian Winarno Sudjas.
(T.H016/P003)

Pewarta: NON
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010