Moskwa (ANTARA News) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev menawarkan kepada pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Eropa dibagi menjadi beberapa sektor pertanggungjawaban militer agar dapat lebih baik melindungi benua itu dari serangan rudal, kata laporan pada Senin.

Medvedev tidak merinci rencana pada temu puncak NATO pada akhir pekan tersebut, namun surat kabar Rusia mengutip keterangan pejabat, yang mengatakan bahwa Rusia akan bertanggung jawab untuk satu sektor dan NATO di sektor lain.

Presiden tersebut mengatakan, Moskow siap bekerja sama dengan persekutuan itu terkait pertahanan rudal, yang menandakan kedua pihak berupaya mengakhiri masa kecurigaan selama beberapa dasawarsa Perang Dingin tersebut.

Namun, suatu sumber mengatakan kepada harian "Kommersant" bahwa usul dalam pembicaraan tertutup itu akan membantu NATO dan Rusia menciptakan tata pertahanan rudal gabungan tanpa harus menggabungkan tata rudal atau membocorkan rahasia mereka.

"Usulan Medvedev secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: Moskow siap menembak jatuh benda bergerak apa pun ke arah Eropa, yang melalui wilayah kami atau sektor tanggung jawab kami," kata "Kommersant" mengutip keterangan diplomat senior, yang tidak disebutkan namanya.

"Hal tersebut secara jelas untuk membela negara di sebelah barat Rusia," katanya.

"NATO secara setara harus mengambil tanggung jawab sama dalam sektornya bila salah suatu pihak memutuskan menyerang kita melalui Eropa, segala yang terbang harus ditembak jatuh oleh Amerika Serikat atau anggota lain NATO," katanya.

Pejabat itu tidak mengatakan apakah sektor tanggung jawab Rusia terbatas hanya dalam wilayahnya atau meluas hingga ke barat, seperti, ke negara bekas Uni Soviet.

"Kommersant" menyatakan bahwa rencana tersebut, bila terwujud, dapat menandai gerakan besar gabungan pertama dilakukan Rusia dan persekutuan itu.

Harian "Vedomosti" juga melaporkan hal sama, mengutip keterangan pejabat, yang mengatakan tujuan rencana tersebut adalah "menyebarkan tanggung jawab keamanan di berbagai tempat di dunia".

Medvedev membuat pernyataan tidak langsung terkait rencana tersebut dalam jumpa pers pada akhir temu puncak, dengan mengatakan bahwa Rusia menawarkan "pembentukan yang disebut pertahanan rudal sektoral" dan hal tersebut membutuhkan analisis lebih lanjut.

"Tanggapannya bagus dan kami tidak mengharapkan lebih," kata "Kommersant" mengutip keterangan pembantu utama Medvedev urusan kebijakan luar negeri Sergei Prikhodko, yang mengatakan, "Hal tersebut tidak dapat disebut kegairahan, namun bukan juga hal negatif." (*)

AFP/KR-DLN/B002

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010