Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 60 personel Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Surabaya diperintahkan untuk meninggalkan kawasan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk membantu menangani pengungsian warga di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur.

"Mereka sudah saya perintahkan menuju Bromo," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf di Surabaya, Rabu.

Ia meminta personel Basarnas Surabaya yang sebelumnya membantu proses pengungsian warga di sekitar Gunung Merapi, melakukan hal yang sama kepada warga tiga desa di sekitar kawah Gunung Bromo (2.339 mdpl).

Tiga desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, yakni Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak berada pada radius sekitar tiga kilometer dari kawah Bromo.

"Sesuai rekomendasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi) mereka sementara harus diungsikan pada lokasi dengan radius sekitar enam kilometer," kata Wagub saat ditemui di kantor PWNU Jatim itu.

Dia meminta kepada masyarakat tiga desa itu, segera meninggalkan rumahnya agar terhindari dari material vulkanik yang sewaktu-waktu dapat menimpa.

"Kalau memungkinkan, binatang ternaknya dibawa sekalian ke tempat pengungsian. Kalau tidak, biar pemerintah yang akan mengangkut. Yang terpenting, jiwa mereka harus diselamatkan dulu," ucapnya menegaskan.

Sejak ditetapkan status "Awas" (Level IV), Rabu (23/11) sore, Pemprov Jatim dan Pemkab Probolinggo melakukan upaya mitigasi. "Kami juga mengingatkan warga Tosari, Kabupaten Pasuruan, untuk mewaspadai atas segala kemungkinan yang terjadi dari meningkatnya aktivitas Bromo," papar Saifullah Yusuf.
(M038/C004)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010