Lokapala menjadi satu-satunya game lokal yang dipertandingkan di PON XX Papua, di antara empat nomor lain yang masuk dalam ekshibisi esport, yakni game Free Fire, Mobile Legends, eFootball PES 2021 dan PUBG Mobile.
Game bergenre multipemain yang bertarung dalam satu arena secara daring atau Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) tersebut dikembangkan oleh pria asal Surakarta di bawah perusahaan bernama Anantarupa.
Baca juga: 40.000 orang telah mendaftar ekshibisi esport PON XX Papua
Ivan Chen, CEO Anantarupa, mengungkapkan bahwa Lokapala dibuat dengan melalui proses yang cukup panjang.
"Empat tahun yang lalu kami sudah melihat bahwa esport akan bergeser ke arah ranah mobile, jadi kami waktu itu empat tahun yang lalu ingin berbuat sesuatu supaya kita bisa catch the trend," ujar Ivan dalam konferensi pers virtual, Selasa.
Namun, menurut Ivan, saat itu banyak orang yang masih belum percaya. Sebab, ketika itu belum ada satu pun perusahaan game yang mampu membuat game esport, bahkan di region Asia Tenggara.
Mengalami perjalanan yang tidak mudah karena "tidak ada yang percaya," kata Ivan, dia bersama tim tetap melakukan persiapan pada 2018 selama delapan bulan pra-produksi.
Kemudian, pada 2019, Ivan dan tim mulai melakukan produksi hingga pada pertengahan 2020 Lokapala berjodoh dengan PT Melon Indonesia, anak perusahaan Telkom Indonesia, yang mulai melirik bisnis penerbitan game.
"Dari situ ternyata Lokapala mendapat banyak sekali sambutan yang cukup positif meskipun dengan berbagai keterbatasan yang kami mampu pada saat itu," kata Ivan.
Baca juga: Panpel: PON bentuk karakter atlet berkelas dunia
(Selanjutnya... Kelahiran Lokapala)
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021