Batanghari, Jambi (ANTARA News) - Selain kerusakan yang terjadi pada ruas jalan lintas Jambi - Muaro Bulian hingga perbatasan dengan Kabupaten Tebo, kerusakan juga terjadi di beberapa jembatan dan dikhwatirkan bisa mengakibatkan terputusnya alur transportasi dari dan menuju Kabupaten Batanghari.

"Selain jalan, jembatan pun banyak yang rusak. Kami khawatir bila dibiarkan bakal mengakibatkan jembatan terputus dan tidak dapat dilalui lagi," ujar seorang pengemudi, Yunus, Jum'at.

Pria yang mengaku kerap melintasi jalan tersebut berharap kepada pemerintah agar segera memperbaiki kerusakan tersebut, terutama jembatan. Pasalnya, bila jembatan putus, maka dipastikan kendaraan tidak bisa lewat.

"Sebaiknya dua - duanya diperbaiki karena sama pentingnya," kata pria itu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Jembatan Sei Badak yang berada di Kecamatan Pemayung atau tepatnya perbatasan antara Kabupaten Muaro Jambi dengan Kabupaten Batanghari mengalami kerusakan hebat.

Badan jalan diatas jembatan itu rusak berat, lubang menganga dimana-mana. Sementara pagar pembatas jembatan sebagian besar sudah terputus. Radius 100 meter dari jembatan, kondisi yang sama terjadi pada badan jalan disana.

Kerusakan juga terjadi di jembatan kembar atau yang biasa disebut jembatan gantung di kelurahan Pasar Baru Kecamatan Muaro Bulian. Ditengah jembatan aspal mengelupas dan membentuk sebuah lubang besar. Besi-besi pengikat dan pagar pun kondisinya memprihatinkan.

Meskipun jembatan itu tidak lagi difungsikan untuk lalulintas angkutan namun masyarakat sekitar maupun pengemudi kerap memanfaatkannya untuk bersantai menghilangkan penat dan memarkirkan kendaraan mereka disana.

"Jika dibiarkan bahaya, kondisi lubang yang ada bisa semakin besar. Apalagi tiang yang ada saat ini sudah mulai terkelupas dan memburuk," kata Alam, warga Pasar Baru.

Sementara bila melewati Mersam, atau jalan menuju arah perbatasan Batanghari - Tebo, jembatan Nanglo pun mengalami kerusakan yang sama. Selain badan jalan yang rusak, kondisi pagarnya pun sama parahnya.

Kondisi ini demikian kerap dimanfaatkan warga untuk mencari penghasilan tambahan dengan cara menimbun jalan-jalan berlubang dengan tanah dan bebatuan. Kemudian mereka mengutip bayaran ala kadarnya kepada pengemudi baik angkutan umum, pribadi , barang dan lain-lain.

Perihal itu dibenarkan Riski, warga sekitar. Dia mengatakan bahwa warga memang sengaja meminta uang secara sukarela kepada para pengendara roda empat yang melintas. Karena, warga merasa telah membantu para pengendara dengan cara memperbaiki jalan yang berlobang dan licin tersebut, dengan menggunakan alat-alat seadanya.

Upaya yang mereka lakukan dengan cara memotong pohon kelapa kemudian disusun di dalam lobang yang dalam tersebut, agar para pengendara tidak was-was untuk melewati jalan yang berlobang tersebut.

"Upaya warga ini bukan untuk mencari keuntungan, akan tetapi sindiran buat pemerintah,. Sebab, keluhan kerusakan jalan dan jembatan bukan hanya para pengendara saja, warga sekitar juga merasa terganggu dengan kondisi ini," tandas pria itu.

Kepala Dinas PU Batanghari H.Mashuri saat hendak ditemui di kantornya sedang tidak ada ditempat. Saat dikonfirmasi via ponselnya tidak aktif. Sementara Pjs Bupati Batanghari, Ardian Faisal yang berhasil dihubungi mengaku tidak dapat berbuat banyak. Soalnya sebagian besar jalan dan jembatan yang rusak masuk dalam jalan nasional. Pemerintah daerah tidak mampu berbuat banyak. (ANT-263/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010