Probolinggo (ANTARA News) - Sejumlah warga di sekitar Gunung Bromo  yang berada di ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl), yakni Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), terlihat masih ada yang nekat melewati lautan pasir di lereng gunung dengan menggunakan sepeda motor meski telah dilarang petugas.

Di lereng Gunung Bromo, tepatnya di Cemorolawang, Minggu, tampak dari arah kejauan sejumlah warga Ngadisari menggunakan sepeda motor melewati lautan pasir yang jaraknya satu hingga dua kilometer dari kawah Bromo.

Padahal, pihak keamanan telah melarang warga setempat untuk mendekati kawah Bromo minimal 3 kilometer, mengingat status Bromo saat ini adalah Awas dan secara visual terlihat mengeluarkan semburan asap hitam tebal.

Namun, tidak semua warga mengindahkan peringatan dini itu. "Kalau itu sudah rutin setiap lima tahun sekali. Jadi kami tidak khawatir soal itu," kata Sriyati, warga setempat mengungkapkan.

Menurut dia, jalur yang paling cepat menuju Kabupaten Malang adalah melewati lautan pasir (kaldera). Hal itu sudah biasa dilakukan warga sejak dulu.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo mengoptimalkan sosialisasi kepada warga yang tinggal di sekitar Gunung Bromo, terkait status awas gunung api tersebut.

"Masih ada penduduk di sini yang tinggal dekat dari gunung. Ini yang menjadi prioritas kami untuk terus melakukan sosialisasi," ujar Kapolres Probolinggo AKBP Zulfikar Tarius.

Menurut Zulfikar, penduduk sekitar Gunung Bromo hingga saat ini masih menganggap bahwa keluarnya asap hitam tebal dari kawah gunung merupakan hal biasa karena sering terjadi setiap tahunnya.

Untuk itu, lanjut dia, petugas kepolisian bekerja sama dengan TNI terus melakukan sosialisasi kepada warga setempat.

"Biasanya sosialisasi kami lakukan pada malam hari. Kalau pagi sampai sore, mereka bekerja," paparnya.

Sementara itu, Kepala Sidang Mitigasi Bencana Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika

menjelaskan bahwa pada Minggu ini, ada kecenderungan tekanan kepulan asap hitam tebal meningkat.

Sampai pukul 00.00 - 06.00 WIB terjdi gemba vulkanik sebanyak 8 kali dengan amplitudonya naik 30-40 milimeter.

"Kegiatan erupsi meningkat sampai saat ini. Mudah-mudahan seperti ini terus terjadi, sehingga cepat menuju kestabilan," ujarnya berharap.
(T.A052/C004/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010