Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Para pelaku usaha sektor pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur, mengharapkan destinasi wisata yang ada di wilayah tersebut diperbolehkan kembali beroperasi usai ditutup kurang lebih selama dua bulan akibat melonjaknya kasus COVID-19.

Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Sujud Hariadi, di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu mengatakan, pihaknya mengharapkan pemerintah memberikan izin agar destinasi wisata kembali dibuka, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Harapan kami, destinasi wisata di Kota Batu sudah boleh beroperasi. Kami berharap bisa beroperasi secepatnya," kata Sujud kepada ANTARA.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah mulai memperbolehkan pusat-pusat perbelanjaan untuk kembali beroperasi di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan sejumlah aturan terkait penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Kondisi tersebut, lanjutnya, juga diharapkan bisa diterapkan pada destinasi wisata khususnya yang ada di wilayah Kota Batu. Terlebih, destinasi wisata di Kota Batu tersebut, mayoritas berada di luar ruangan.

"Destinasi wisata di Kota Batu itu, berada di luar ruangan. Kami harap diperbolehkan beroperasi segera," ujarnya.

Ia menambahkan, penutupan destinasi wisata di wilayah Kota Batu kurang lebih selama dua bulan terakhir, sudah memberikan dampak kerugian bagi para pelaku usaha wisata. Namun, Sujud tidak merinci berapa besar nilai kerugian tersebut.

"Kami sudah mengalami kerugian, bukan potensi kerugian lagi. Namun saya tidak bicara angkanya," katanya.

Menurut dia, pada awal 2021, pandemi penyakit akibat penyebaran COVID-19 memberikan dampak sangat besar terhadap sektor pariwisata di Kota Batu. Pada periode Januari-April, pelaku usaha mengalami kerugian cukup dalam.

Kemudian, lanjutnya, memasuki periode Mei 2021, sektor pariwisata di Kota Batu sudah mulai menggeliat seiring dengan adanya pelonggaran sejumlah kebijakan pariwisata. Pada Juni 2021, kondisi sektor pariwisata di Kota Batu, sudah dalam kondisi yang baik.

"Juni 2021, kami sudah bisa menutup kerugian. Namun, penutupan Juli-Agustus saat ini, juga sudah memberikan kerugian bagi pelaku wisata," ujarnya.

Berdasarkan data indikator bersatu lawan COVID-19, kondisi Kota Batu memiliki skor 1,76 dan termasuk wilayah yang berada pada zona merah penyebaran COVID-19. Penambahan kasus baru, sebagian berasal dari kontak erat keluarga.

Hingga saat ini, secara keseluruhan di wilayah tersebut, ada sebanyak 2.942 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 2.542 orang dilaporkan telah sembuh, 249 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

Baca juga: Pelaku usaha sektor pariwisata di Kota Batu terima BST

Baca juga: Pemkot Batu siapkan subsidi untuk pelaku usaha sektor pariwisata


 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2021