Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2010 pada Rabu (1/12) di Balai Kartini, Jakarta, kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, M. Jasin.

"Pada sore hari ini kami dari KPK dan panitia penyelenggaraan konferensi nasional pemberantasan korupsi menyampaikan undangan kepada presiden untuk kiranya berkenan membuka besok itu konferensi nasional pemberantasan korupsi yang ke-5," kata Jasin setelah bertemu Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Jasin menjelaskan, tujuan penyelenggaraan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2010 adalah untuk memantau perkembangan sejumlah instansi pemerintah, termasuk BUMN, dalam melakukan pencegahan korupsi.

"Yang diundang ada 97 instansi dan yang akan hadir kurang lebih 400 peserta, dan dihadiri kurang lebih 57 media," katanya.

Sejumlah perwakilan beberapa instansi pemerintah dijadwalkan menyampaikan presentasi dalam konferensi tersebut. Instansi-instansi yang diberi kesempatan tersebut antara lain Pertamina, Kementerian Pertanian, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Pajak, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

Topik utama yang dibahas dalam konferensi itu adalah pencegahan korupsi. Topik itu kemudian dijabarkan dalam pokok bahasan yang lebih spesifik, antara lain tentang tingkat perbaikan layanan publik, serta perbaikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan menggunakan sistem elektronik.

KPK juga akan mengenalkan sistem elektronik tanpa nama untuk pengaduan kasus-kasus dugaan korupsi. Sistem ini memungkinkan pelapor kasus korupsi tidak mencantumkan nama mereka karena alasan keamanan.

Selain mengundang presiden, KPK dan panitia pelaksana konferensi juga mengundang Busyro Muqoddas yang telah ditetapkan oleh DPR sebagai Ketua KPK.

"(Busyro-red) akan duduk di jajaran depan, jajaran pimpinan, karena memang sudah resmi melalui pemilihan dan beliau terpilih sebagai ketuanya," katanya.(*)
(F008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010