Probolinggo (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, intensitas letusan Gunung Bromo sejak Selasa (30/11) hingga Rabu (1/12) terus menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi Dari PVMBG Gede Suantika mengatakan, sejak dua hari terakhir, intensitas letusan Gunung Bromo terus menurun yang ditunjukkan oleh turunnya ketinggian abu vulkanik berwarna hitam kecoklatan sampai 300 meter.

"Jika sebelumnya, ketinggian abu vulkanik mencapai 700-800 meter, namun sejak Selasa mulai menurun berkisaran 300 meter," kata Gede Suantika.

Data terekam pada pos pantau Gunung Bromo pada Rabu (1/12) sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB menyebutkan, telah terjadi sepuluh kali gempa vulkanik skala ringan dengan amplitudo maksimal 38 milimeter dengan lama gempa rata-rata 20 detik.

Sedangkan gempa tremor juga masih terus terjadi dengan jumlah amplitudo maksimum empat milimeter.

Begitu juga ketinggian asap dan abu yang dikeluarkan dari kawah Gunung Bromo mencapai 300 meter hingga saat ini masih mengarah ke utara (Pasuruan).

"Cuaca di sini cukup cerah," katanya.

Menurut dia, abu vulkanik menyusul hujan abu terjadi pada Senin (29/11) malam dibawa oleh arah angin ke timur laut atau tepatnya dari puncak Cemaralawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. (*)

A052/I006/AR09

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010