Menurut dokumen yang bocor tersebut, Raja Abdullah berulang kali mendesak Amerika Serikat untuk menyerang instalasi nuklir Iran, dan menyarankan Washington untuk "memotong kepala ular" selagi masih ada waktu.
"Arab Saudi tidak memiliki link ke dokumen-dokumen ini atau peran apapun dalam perumusannya dan tidak tahu tentang kredibilitasnya serta tidak akan memberikan komentar tentang hal itu," kata pejabat kementerian luar negeri Saudi yang tidak disebutkan namanya kepada media pemerintah.
"Kebijakan kerajaan dan posisinya sudah sangat yang jelas dan sudah diketahui secara luas," kata pejabat itu seperti dikutip oleh kantor berita SPA.
(A038/A038/BRT)
Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010
