Jakarta (ANTARA News) - Sponsor utama AFF Cup 2010, Suzuki, menggelar "Penalty Kick", lomba tendangan penalti untuk menyemarakkan kompetisi sepak bola bergengsi di Asia Tenggara ini.

"Empat konsumen Suzuki akan dijaring untuk hadiah berupa dua unit mobil Suzuki dan dua unit sepeda motor," kata Yohei Shinozaki dari PT Suzuki Indomobil Sales, di Jakarta, Rabu.

"Penalty Kick" akan melibatkan seorang kiper nasional dan peserta ditantang untuk membuat gol dari tendangan penalti.

Ia mengatakan, bagi masyarakat umum, dibuka juga tebak pemenang untuk mendapatkan hadiah tiga unit sepeda motor Suzuki, dengan mengirimkan sms: Suzuki (spasi) nama#umur#jawaban ke 9333.

Empat tim pada babak penyisihan grup A AFF Cup sudah siap tampil.

Sebelumnya, Manajer tim nasional Indonesia Andi Darussalam Tabusalla menegaskan, Indonesia tak menganggap remeh timnas Malaysia dalam laga pembuka AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu.

Hal senada disampaikan asisten pelatih timnas Wolfgang Pikal. Indonesia sedikit lebih baik karena sebagai tuan rumah. "Peluang 60:40 lah," katanya.

Sementara Malaysia menilai nama besar striker Indonesia Bambang Pamungkas ternyata masih menjadi perhitungan.

Pelatih tim nasional Malaysia K Rajagopal mengatakan, Bambang yang sempat bermain di Selangor FC Malaysia itu masih dianggap sebagai ancaman.

Rajagopal mengakui timnya underdog di ajang Piala AFF Suzuki 2010 ini, namun dia yakin bisa memberi perlawanan.

Sedangkan Tim Laos mengaku sebagai tim yang tidak diunggulkan dalam AFF Suzuki Cup 2010 dan menghadapi tantangan sangat berat untuk bisa lolos ke semifinal.

"Sebagaimana diketahui kami adalah tim yang lolos kualifikasi ke putaran final ini. Kami adalah tim yang tidak diunggulkan," ujar Manajer Tim Laos Mr Pasatxay.

Sementara pelatih Thailand Bryan Robson mengaku tak ingin memandang sebelah mata semua lawan-lawan yang berada di Grup A.

"Kami tak pernah menganggap enteng semua lawan, tak kecuali Laos dan Malaysia. Sedangkan Indonesia adalah sebuah tim yang sangat kuat," ujarnya.

(T009/A016/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010