Serang (ANTARA News) - Pencarian korban dan bangkai pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada pukul 18:00 WIB dihentikan sementara.

"Kami sampai sekarang belum menemukan dimana bangkai dan korban pesawat latih milik STPI Curug, dan karena waktu sudah mulai petang, maka kami hentikan sementara," kata salah seorang penyelam dari Ditpolair Polda Banten, Aiptu Asep Saepulloh, Rabu.

Dia menjelaskan, penghentian sementara itu katanya, dikarenakan sampai saat ini tim penyelam dan Basarnas belum menemukan dan mengetahui titik koordinat jatuhnya pesawat latih milik STPI tersebut.

"Kami belum menemukan titik koordinatnya, disamping itu kami tekendala oleh cuaca buruk, ditambah air lautnya keruh tidak jernih," ujarnya.

Kemungkinan katanya, jika kondisi cuaca baik, dan tidak turun hujan, pencarian bangkai serta korban akan segera ditemukan. "Kedalaman lautnya sekitar delapan sampai 10 meter, meskipun tidak terlalu dalam, tetapi kalau airnya keruh, kami yang berjumlah tiga orang penyelam sangat kesulitan," katanya.

Apalagi kata dia, di dalam air laut, terdapat arus, yang menghambat pencarian. "Di dalam air ada arus yang kami kesulitan untuk bergerak mencari sesuatu dimaksud," katanya menambahkan.

Dan rencananya, pencarian akan dilakukan pada Kamis (2/12) pagi. "Rencananya pukul 06:00 WIB kami sudah berada di lokasi, dan kami harap semuanya mendukung, seperti cuaca," kata dia.

Pihak STPI Curug menyatakan, pesawat latih jenis Tubagu buatan Perancis tahun 1997 ini hanya ditumpangi oleh siswa taruna bernama Reza Mochamad Faruqi yang sedang melakukan latihan dari STIP Curug dengan tujuan Bandara Raden Intan Lampung. (ANT/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010