Jambi (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jambi dan kabupaten/kota di Provinsi Jambi harus menalangi dana awal penyaluran beras untuk keluarga miskin guna mengantisipasi kenaikkan harga dan kelangkaan beras selama masa paceklik.

Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Jambi Damin Hartono Roestam di Jambi, Rabu mengatakan, pendistribusian beras untuk 2010 pada Desember akan berakhir, sementara penyaluran 2011 masih menunggu keputusan pemerintah.

"Tiga bulan ke depan secara nasional, termasuk Provinsi Jambi berada pada musim paceklik. Saat itu aktivitas pertanian lebih banyak pada penanaman," katanya.

Selama musim paceklik itu, rawan terjadi kelangkaan beras dan naiknya harga, sehingga langkah antisipasi untuk mengatasi kelangkaan perlu dilakukan, terutama membantu keluarga kurang mampu untuk memenuhi kebutuhannya.

Dalam upaya membantu warga kurang mampu mempercepat dan mempermudah penyaluran beras untuk keluarga miskin (Raskin), Bulog Jambi akan melakukan operasi pasar (OP) bila terjadi lonjakan harga.

Khusus penyaluran Raskin, Bulog Jambi mengajak pemerintah daerah ikut menalangi dana atau menyiapkan dana talangan awal, minimal dua bulan pertama Januari dan Februari, supaya pada masa paceklik itu warga kurang mampu bisa membeli beras murah bersubsidi.

Dalam penyaluran Raskin, biasanya Bulog menerima pembayaran awal sesuai DO yang diajukan, lalu mengirim beras hingga ke Kecamatan, selanjutnya pendistribusian hingga ke rumah tangga sasaran (RTS) atau penerima menjadi tanggung jawab pemerintah setempat.

Sebelumnya warga atau RTS menyetor uang dulu lewat RT ke kelurahan, dan diajukan pengambilan raskin ke Bulog sesuai target yang ditetapkan, baru kemudian beras dikeluarkan dari gudang Bulog dan disalurkan.

Menurut dia, bulan dua bulan pertama masa paceklik itu diterapkan cara sebelumnya, yakni mengumpulkan uang dari warga lebih dulu, karena dikhawatirtkan terjadi keterlambatan, dan saat itu bisa menimbulkan lonjakan harga.

"Kita berharap kelancaran penyaluran beras itu tidak putus atau terhenti, setelah akhir tahun atau Desember 2010, langsung disalurkan untuk Januari 2011," kata Damin Hartono Roestam. (M037/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010