Sambas (ANTARA News) - Sebanyak 64 dari 171 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sambas meninggal dunia, kata Bupati Sambas, Burhanuddin A Rasyid, Rabu.

Ia menegaskan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sambas sejak tahun 2000 hingga September 2010 terdapat 171 orang yakni 64 orang meninggal dunia dan 107 orang masih hidup dengan virus HIV/AIDS di tubuh.

"Jumlah itu dengan status AIDS sebesar 70 kasus dan status HIV sebesar 101 kasus. Itu merupakan ancaman nyata bagi peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Sambas," katanya.

Hal ini bagikan fenomena "gunung es" yang diharapkan dapat sedikit demi sedikit terkuak hingga nantinya upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS dapat lebih fokus di titik-titik rawan penyebarannya.

"Itu kasus yang terdeteksi dan ketahuan karena diperiksa oleh tim medis kita, sedang yang tidak diperiksa mungkin bisa lebih banyak lagi," katanya.

Oleh karena itu, Bupati berharap pelajar agar berhati-hati dalam pergaulan, agar jangan sampai terlibat kasus narkoba dan pergaulan bebas.

Pemerintah beserta seluruh elemen masyarakat bersama-sama bertanggung jawab menanggulangi penyebaran virus mematikan itu, baik melalui kampanye maupun sarasehan dan dialog.

"Kami meminta seluruh pihak memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab melalui jalur pendidikan formal dan informal dalam masyarakat," katanta.

Peringatan HIV/AIDS yang jatuh setiap tanggal 1 Desember diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya kampanye penyebaran media berupa leaflet, kalender dan komik tentang HIV dan AIDS di beberapa wilayah.

Informasi media tentang HIV/AIDS itu antara lain tersebar di wilayah kota Sambas, Tebas, Jawai, Jawai Selatan, Teluk Keramat, Sebawi dan Pemangkat.

Selain itu ada pemutaran iklan HIV dan AIDS melalui radio dan pemasangan spanduk di berbagai titik. (ANT-169/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010