Semarang (ANTARA News) - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Tengah menduga pelaku aksi teror dengan cara meletakkan rangkaian bom molotov di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Klaten merupakan kelompok yang sama.

"Dugaan tersebut berdasarkan penyelidikan sementara yang menemukan kesamaan pada rangkaian bom molotov mulai dari jenis, teknik pengemasan, serta bahan-bahan yang digunakan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng AKBP Djihartono, di Semarang, Kamis.

Menurut dia, saat ini polisi di bawah pimpinan Direskrim Polda Jateng Kombes Didit Widjanardi masih terus melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan rangkaian bom molotov itu.

Ia mengatakan, selain ditemukan di pos polisi lalu lintas depan Rumah Sakit Islam Klaten dan pos polisi Karang, Kecamatan Delanggu, rangkaian bom molotov juga ditemukan di dua tempat ibadah masing-masing di Kecamatan Polanharjo dan di daerah perbatasan Klaten-Sleman.

"Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kami juga meminta keterangan semua pihak terkait dengan penemuan sejumlah rangkaian bom molotov," ujarnya.

Semua proses penyelidikan itu, kata dia, untuk mengetahui pelaku dan motif di balik aksi teror yang meresahkan masyarakat.

Saat ini sejumlah rangkaian bom molotov yang ditemukan pada Rabu (1/12) tersebut berada di Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang untuk diteliti lebih lanjut oleh polisi.

Terkait dengan penemuan sejumlah rangkaian bom molotov di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Polda Jateng telah menerjunkan satu tim khusus untuk melakukan penyelidikan.

Temuan rangkaian bom molotov yang terdiri dari lima botol bensin, detonator, pengatur waktu, dan baterai itu sempat menggegerkan warga setempat.

Diperkirakan kedua rangkaian bom molotov tersebut ditaruh di lokasi kejadian sejak Selasa (30/11) malam. (WSN/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010