Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita Senin (30/8) kemarin yang menarik untuk disimak mulai dari vaksinasi guru raudhatul athfal (RA) serta madrasah yang sudah mencapai 52 persen, sejumlah daerah mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas hingga Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. dr. Amin Soebandrio W. Kusumo, PhD, SpMK(K) mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin yang digunakan. Berikut berita-berita tersebut:

1. Kemenag sebut vaksinasi guru RA dan madrasah sudah capai 52 persen

Kementerian Agama terus berupaya mempercepat cakupan vaksinasi bagi guru tingkatan raudhatul athfal (RA) serta madrasah dan kini angkanya sudah mencapai 52 persen dari total 767.722 tenaga pendidik di seluruh Indonesia.

"Vaksinasi untuk guru RA dan madrasah terus berjalan. Ada 395.592 guru yang sudah divaksin atau 52 persen. Sedang 372.130 guru atau 48 persen lainnya masih menunggu giliran," kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

2. Transaksi sektor kesehatan di Indonesia menembus Rp490 triliun

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia menembus nominal Rp490 triliun dalam kurun setahun terakhir.

"Saya juga baru mempelajari bahwa total pengeluaran untuk sektor kesehatan, baik yang dilakukan oleh individu, perusahaan swasta, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah daerah dan pemerintah pusat berkisar di angka Rp490 triliun setahun ini," kata Budi Gunadi Sadikin saat hadir secara virtual dalam Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Alat Kesehatan di kanal YouTube Kemenkes RI yang dipantau dari Jakarta, Senin

3. Menko PMK: 15,2 juta dosis vaksin tiba dalam tiga gelombang

Pemerintah Indonesia menerima kedatangan vaksin COVID-19 sebanyak total 15,2 juta dosis dari produsen AstraZeneca dan Sinovac dalam tiga gelombang, pada Senin siang,

"Ada dua jenis produksi vaksin yang telah datang, dari AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis serta Sinovac sebanyak lima juta dosis," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin

4. KPAI: 88,2 persen peserta didik bersedia divaksin

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan bahwa survei singkat tentang "Persepsi Peserta Didik terkait Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun" menunjukkan sebanyak 88,2 persen peserta didik menyatakan kesediaannya untuk divaksin.

"Survei yang dilakukan terhadap 86.286 responden menyatakan kesediannya untuk divaksin dengan angka capaian hingga 88,2 persen," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti, dalam rapat koordinasi nasional bertema "Hasil Pengawasan KPAI terkait Persiapan PTM dan Program Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun Berbasis Sentra Sekolah" yang dipantau via daring di Jakarta, Senin.

5.Kepala Lembaga Eijkman: Jangan pilih-pilih vaksin COVID-19

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. dr. Amin Soebandrio W. Kusumo, PhD, SpMK(K) mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin yang digunakan, karena semua vaksin COVID-19 yang disetujui untuk dipakai dalam negeri telah memenuhi seluruh persyaratan dan regulasi yang ditetapkan.

"Apapun vaksin yang tersedia kalau memang sudah ada di depan mata, maka itu sebaiknya segera diterima karena bagaimana pun yang tidak divaksinasi itu akan memiliki risiko yang cukup besar dibanding orang yang divaksinasi," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2021