Jakarta (ANTARA) - Saham Australia naik tipis untuk sesi kedua berturut-turut pada Selasa, dipimpin oleh saham pertambangan dan teknologi, meskipun kenaikan tersebut dibatasi oleh pelemahan saham perbankan kelas berat.

Indeks S&P/ASX 200 naik 0,1 persen menjadi 7.510,3 pada pukul 00.39 GMT, setelah ditutup 0,2 persen lebih tinggi pada Senin.

Di tempat lain, Nikkei Jepang turun 0,33 persen, sementara S&P 500 E-mini berjangka naik 0,1 persen.

Saham teknologi domestik mengikuti penutupan yang kuat di Wall Street semalam setelah sentimen di sana terangkat oleh komentar dovish pada minggu lalu dari Federal Reserve AS.

Saham raksasa Afterpay Ltd naik 1,3 persen, sementara perusahaan citra udara Nearmap Ltd naik 1,9 persen.

Sub-indeks penambang naik 0,5 persen, dengan penambang global Rio Tinto dan saingannya BHP Group Ltd masing-masing naik 0,4 persen dan 0,3 persen.

Saaham keuangan kelas berat turun 0,5 persen, dengan semua bank "Empat Besar" negara itu - Commonwealth Bank of Australia, National Australia Bank, Australia and New Zealand Banking Group, dan Westpac Banking Corp - turun antara 0,2 persen hingga 0,4 persen.

Saham perawatan kesehatan naik 1 persen di CSL Ltd, perusahaan terbesar di sub-indeks. Saham perusahaan bioteknologi itu mencapai level tertinggi sejak 25 November 2020.

Sementara itu, kasus COVID-19 di Australia terus meningkat, dengan New South Wales - pusat wabah negara saat ini - mengumumkan rekor 1.290 kasus baru pada Senin. Perdana Menteri Gladys Berejiklian mengatakan kasus perawatan intensif di negara bagian itu akan mencapai puncaknya pada Oktober.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,3 persen pada 13.226,55, dengan saham perawatan kesehatan dan utilitas memimpin kenaikan di wilayah tersebut.

SKY Network Television Ltd naik 4,6 persen mencapai level tertinggi sejak 19 April. Saham tersebut juga menjadi eraih keuntungan tertinggi pada indeks acuan.

Baca juga: Saham Australia dibuka turun karena penambang dan kasus COVID

Baca juga: Saham Australia naik 0,19 persen didukung emas dan perbankan

Pewarta: Nusarina Yuliastuti
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021