Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) bertekad meningkatkan kerjasamanya dengan berbagai lembaga, universitas maupun pemerintah asing guna menyelamatkan keanekaragaman hayati dan kelestarian hutan Indonesia dari ancaman kepunahan.

Kepala Humas IPB, Henny Windarti, Jumat di Bogor mengatakan, kerjasama internasional perlu dilakukan salah saru perguruan tinggi terkemuka nasional tersebut, guna meningkatkan partisipasi dalam menyelamatkan hutan Indonesia.

"Hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia yang harus diselamatkan bersama. Karena itu kami memandang perlunya meningkatkan kerjasama internasional," kata Henny Windarti.

Kerjasama yang diharapkan dapat dikembangkan oleh IPB yaitu transfer informasi dan teknologi di bidang pendidikan dan penelitian kehutanan.

Peningkatan teknologi dan penelitian kehutanan diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi upaya nasional dalam menyelamatkan hutan.

"IPB bertekad untuk meningkatkan kerjasama dengan para pihak internasional baik di kawasan Asia Pasifik maupun kawasan lainnya guna meningkatkan peran dalam menyelamatkan hutan Indonesia," ujar Henny Windarti.

Sebagai upaya meningkatkan kerjasama internasional, IPB berpartisipasi dalam kegiatan "International Conference On Forestry Education And Research For The Asia-Pacific Region (FORED 2010) di SEARCA, College, Laguna, Filipina pada 23-25 November.

Selain berpartisipasi melalui keterlibatan Dekan Fakultas Kehutanan Dr Ir Hendrayanto, M.Agr yang didaulat sebagai pembicara kunci, IPB juga mengirimkan dua mahasiswa Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Umar Atik dan Renando Meiko Putra, sebagai peserta.

FORED 2010 di Laguna, Manila, kata Henny, merupakan upaya bersama para pihak di kawasan Asia Pasifik meningkatkan kerjasama dalam menyelamatkan hutan.

Keterlibatan IPB dalam forum tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran dan kontribusi dalam upaya yang sama yaitu menyelamatkan hutan Indonesia dari ancaman deforestasi dan keounahan, demikian Henny Windarti. (*)

(ANT-053/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010