Probolinggo (ANTARA News) - Asap Gunung Bromo yang terus keluar dari dalam kawah dengan ketinggian sekitar 200 sampai 300 meter mampu memikat para wisatawan asing.

Sejumlah wisatawan dari Vietnam, Amerika Serikat, dan Inggris, sejak Sabtu pagi memadati Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Bagi saya fenomena ini sangat menarik," kata Lee, wisatawan asal Amerika Serikat di sela-sela menikmati pemandangan Gunung Bromo dari Dusun Cemorolawang.

Ia bersama enam rekannya berada di Bromo sejak Jumat (3/12) pagi. "Namun saya dan teman-teman baru bisa melihat pemandangan Bromo pagi ini," katanya.

Kawasan Gunung Bromo sejak Jumat pagi tertutup kabut sehingga banyak wisatawan yang kembali ke hotel lantaran tidak bisa melihat fenomena alam yang menarik itu. Sementara siang sampai sore harinya kawasan itu diguyur hujan deras.

Pada Sabtu pagi cuaca di sekitar Gunung Bromo benar-benar cerah. Asap berwarna putih kemerah-merahan masih terus berembus dan mengarah ke timur laut.

Sementara itu, Alex, wisatawan asal Inggris sengaja datang ke Gunung Bromo untuk melihat fenomena yang jarang sekali terjadi, kendati dari jarak sekitar tiga kilometer.

"Beruntung pagi ini cuaca cerah karena setelah dari sini saya harus pulang ke nagara saya," katanya.

Ia sudah tahu, kawasan Gunung Bromo, terlarang bagi wisatawan akibat meningkatnya aktivitas vulkanis yang diikuti dengan penetapan status Awas (level IV) sejak 23 November 2010.

"Justru kami melihat hal ini sebagai pemandangan yang menarik. Hal ini belum tentu akan terjadi lagi dalam waktu dekat," kata Binh, wisatawan asal Vietnam, menimpali.

Selain wisatawan asing, kepulan asap Bromo juga mampu mengundang minat wisatawan lokal. "Sejak pekan lalu saya berkeinginan datang ke sini," kata Rudi Hartono, wisatawan asal Waru, Sidoarjo.

Ia sama sekali tak mengkhawatirkan status Awas Bromo. Rudi membawa serta dua anaknya masih kecil dan seorang istrinya untuk menikmati pemandangan gunung api berketinggian 2.392 meter dari permukaan air laut itu.

Sebelumnya, Pemkab Probolinggo menggagas pengemasan Gunung Bromo lebih menarik lagi dengan menjual daya tarik asap melalui program "Bromo Smoke". (M038/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010