Bogor (ANTARA News) - Pengamat politik, Yudi Latif mengatakan, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) perlu merumuskan "khiththah" atau garis besar organisasi dalam melakukan perjuangan.

"ICMI perlu merumuskan khiththah perjuangan," kata Yudi Latif di sela-sela mengikuti Muktamar-V ICMI di IPB International Convention Center (IICC) di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Muktamar-V ICMI berlangsung di Bogor mulai 4-7 Desember 2010 diikuti sekitar 1.000 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Yudi Latif yang juga tercatat sebagai direktur Reform Institute Jakarta, ICMI perlu merumuskan khiththah perjuangan agar kiprah dan percaturannya tidak didominasi politik praktis atau politik yang hanya berorientasi mengejar kekuasaan.

"Kegiatan politik praktis adalah tugas mereka yang berkiprah di partai politik, sedangkan kiprah ormas adalah memberdayakan masyarakat," ujar Yudi Latif.

Sebagai organisasi kaum cendekia, spirit lahirnya ICMI karena besarnya harapan untuk melakukan pencerdasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun dalam 20 tahun sejarah kelahiran dan perjalannya, gerakan ICMI lebih didominasi perjuangan untuk meraih kekuasaan.

"ICMI perlu mengambil posisi yang tepat dengan memainkan peran yang belum banyak disentuh ormas Islam lainnya," ujar Yudi Latif.

Jika ICMI mampu merumuskan "khiththah" perjuangannya dan memainkan peran nyata dalam mencerdaskan bangsa, diyakini visi pembangunan peradaban Indonesia madani yang digagaskan akan terwujud dengan baik. (ANT-053/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010