Kulon Progo (ANTARA News) - Sejumlah warga menggelar ritual Labuhan Uba Rampe Ruwatan dari Gunung Lanang hingga Pantai Congot, Desa Sindutan, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa mulai pukul 05.00 WIB.

Tokoh sprititual Kabupaten Kulon Progo Suwasono di Temon, Selasa, mengatakan, arak-arakan labuhan akan dimulai dari Sanggar Pamujan Gunung Lanang menuju Pantai Congot dengan membawa uba rampe ruwatan berupa hasil bumi, potongan rambut dan pakaian para peserta ruwatan yang akan dilabuh di laut selatan.

Sebelum dilakukan acara labuhan, terlebih dulu dilangsungkan ritual Ruwatan Sukerto dan pagelaran wayang kulit oleh Dalang Ki Basuki dari Kebumen dengan lakon Semar Kuning.

"Tradisi Labuhan ini sudah berlangsung sejak 20 tahun lalu atau sekitar 1990, untuk menghilangkan kesialan warga Temon," katanya.

Ia menuturkan, jumlah peserta ruwatan mencapai 49 orang yang berasal dari Jakarta, Semarang dan Salatiga serta warga Kulon Progo. "Mereka yang ikut ruwatan ini adalah anak tunggal, anak bersaudara dua perempuan, atau laki dan perempuan, serta orang yang memiliki aura sial," katanya.

Ia juga mengatakan, dengan ritual labuhan, warga mempersembahkan kepala kerbau dengan harapan, bangsa Indonesia terhindar dari segala bahaya dan kesulitan.

"Upacara labuhan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini ada persembahan kepala kerbau dengan harapan bangsa Indonesia selamat, tenteram dan terhindar dari malapetaka, terutama semoga Yogyakarta selalu diberikan ketrentraman dan kesejahteraan seperti yang terukir dalam pesan wayang kulit dengan lakon Semar Kuning yang artinya ketenteraman, kedamaian dan keadilan," katanya.
(ANT/A024)

Pewarta: NON
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010