Di Papua nanti kami berupaya untuk bisa meraih 11 medali emasYogyakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan memperoleh 11 medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan digelar di Provinsi Papua pada Oktober 2021.
"Di Papua nanti kami berupaya untuk bisa meraih 11 medali emas," kata Ketua KONI DIY Djoko Pekik Irianto di Yogyakarta, Kamis.
Untuk meraih target itu, KONI DIY telah menyiapkan 130 atlet dari 24 cabang olahraga untuk bertanding dalam kejuaraan olahraga empat tahunan itu.
Baca juga: Kempo NTT target pertahankan tujuh medali emas di PON Papua
Menurut dia, sejumlah cabang olahraga andalan DIY antara lain voli pasir, panahan, menembak, terjun payung, terbang layang, serta pancak silat.
"Cabor (cabang olahraga) panahan paling kami andalkan karena pada PON di Jawa Barat mampu meraih tiga medali emas. Tahun ini kembali kami targetkan medali emas," ujar Djoko.
Ia mengakui target medali emas itu menurun dari perolehan atlet DIY saat PON XIX di Bandung, Jawa Barat pada 2016 yang mampu membawa pulang 16 medali emas.
"Tahun ini target turun karena ada dua cabor yang tiba-tiba dibatalkan yakni balap kuda dan dansa sehingga 11 medali emas kami rasa target yang realistis," kata dia.
Baca juga: KONI Kepri targetkan 10 emas PON 2016
Agar mampu tampil maksimal saat bertanding, ia memastikan seluruh atlet telah mengikuti pelaksanaan pemusatan latihan daerah (puslatda) secara intensif sejak 2017 hingga kini dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Sebagian besar atlet DIY, kata dia, merupakan generasi muda yang baru pertama kali tampil pada ajang PON, kecuali beberapa cabang olahraga seperti terbang layang atau gantole serta voli pasir yang hingga kini masih didominasi pemain lama.
Atlet dengan usia muda mulai 16 hingga 17 tahun dapat dijumpai pada cabang panahan serta sepatu roda. Adapun atlet paling tua berkisar 40 sampai 50 tahun antara lain memperkuat cabang olahraga gantole.
Baca juga: Jabar tetap bidik 20 persen medali emas PON 2016
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021