Pontianak (ANTARA News) - Jalan antarnegara di Air Hitam, Kabupaten Pontianak, yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan Sarawak, terendam setinggi 30 - 50 centimeter sehingga mengakibatkan kemacetan cukup panjang, Rabu sore.

Menurut Soni, salah seorang supir bis Pontianak - Singkawang, kondisi tersebut kerap terjadi terutama menjelang akhir tahun.

"Perjalanan cukup terhambat karena banyak kendaraan terutama sepeda motor yang mogok karena nekad menerobos banjir," kata dia.

Air berasal dari luapan sungai kecil di sekitar jalan tersebut.

Ia menambahkan, selain banjir, angin kencang yang terjadi sepanjang siang juga membuat belasan pohon di pinggir jalan bertumbangan.

Warga setempat terlihat bahu-membahu menebang batang pohon yang tumbang ke sisi jalan.

Ada juga warga yang meminta sumbangan dari pengguna jalan yang melewati lokasi pohon yang tumbang.

Ruas jalan yang tergenang sekitar dua kilometer.

Menurut Indra Wradana, warga yang melintas, kawasan Air Hitam sudah sering dan menjadi langganan banjir.

"Untung ada peninggian badan jalan. Tapi tidak semua, dan jalan yang terendam di ruas yang belum ditinggikan," kata Indra Wardana.

Kota Pontianak dan kawasan pesisir Kalbar seperti Singkawang, dilanda angin kencang dan hujan lebat.

Di Pontianak sendiri, sebagian wilayah terutama di daerah pinggiran Sungai Kapuas yang melintasi kota tersebut, terendam.

Diperkirakan ada puluhan ribu rumah yang terkena. Andi Fachrizal, warga Jeruju, Pontianak Barat, mengaku terkejut dengan kondisi itu karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia terpaksa kembali ke rumah dari tempatnya bekerja karena harus memindahkan barang-barang elektronik ke lokasi yang lebih tinggi.

Kurniati, warga Jalan Yos Sudarso Gang Blitar Pontianak Barat juga memilih tidak bekerja karena harus memindahkan dan membersihkan rumah setelah banjir.(*)
(T.T011/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010