Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa alam demokrasi yang dianut Indonesia saat ini pasti tidak membuka ruang sedikit pun bagi berbagai praktik korupsi.

Pernyataan Presiden itu disampaikan dalam pidatonya pada pembukaan Bali Democracy Forum ke-3 di Nusa Dua, Kamis, yang bertepatan dengan Hari Anti Korupsi sedunia.

"Hari ini 9 Desember bertepatan juga dengan hari antikorupsi sedunia. Demokrasi yang mensejahterakan rakyat pasti tidak membuka ruang sedikit pun bagi praktik-praktik korupsi," tutur Presiden.

Apalagi, lanjut dia, perdamaian dan stablitas yang hanya bisa tercipta dari penerapan demokrasi yang berhasil merupakan syarat utama untuk mensejahterakan rakyat.

Dalam pidatonya pada pembukaan BDF bertajuk "Demokrasi untuk Peningkatan Perdamaian dan Stabilitas" itu, Presiden pun mengingatkan agar berbagai permasalahan di tingkat regional maupun global diselesaikan secara transparan dan demokratis.

Arsitektur yang demokratis, menurut dia, akan berdampak terhadap transparansi kebijakan dan perilaku yang dapat diprediksi untuk menjamin terciptanya rasa saling percaya.

"Ketegangan yang terjadi dalam hubungan internasional dewasa ini banyak yang disebabkan oleh adanya ketidakpercayaan atau bahkan kesalahpahaman," ujarnya.

Presiden mengatakan untuk itu kerja sama antar kawasan dalam tingkat regional maupun global seharusnya menganut prinsip-prinsip demokrasi dan berkeadilan.

"Pendek kata, sistem yang demokratis dan transparan sangat diperlukan juga pada tingkat regional dan global. Hanya dengan menerapkan asas yang berkeadilan, persamaan, dan transparansi, maka perdamaian dan stabilitas baik pada tingkat kawasan dan global dapat kita wujudkan dan kita pelihara bersama," demikian Presiden.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010