Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore naik mendekati level Rp9.000 per dolar, karena pelaku pasar lebih aktif membeli rupiah sehingga kenaikannya cukup berarti.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 12 poin menjadi Rp9.006-Rp9.016 per dolar dari sebelumnya Rp9.018-Rp9.028.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Kamis mengatakan, rupiah kemungkinan sulit untuk bisa menembus level Rp9.000 per dolar, karena Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menghambat kenaikan rupiah lebih lanjut.

Rupiah berpeluang untuk naik lagi, namun kenaikan itu diperkirakan relatif kecil, katanya.

BI, menurut dia, akan melakukan intervensi pasar untuk menahan gerakan rupiah yang menguat, kecuali apabila faktor positif itu memang kuat mendorong rupiah bergerak naik.

Kalau faktor positif hanya dari eksternal karena membaiknya harga saham di Wall Street dan melemahnya dolar maka rupiah bergerak naik dalam kisaran sempit, katanya.

Karena berbagai masalah, lanjut dia seperti ketegangan di semenanjung Korea yang mereda, dan kekhawatiran atas krisis utang di Irlandia yang mulai berkurang, maka pelaku pasar khususnya asing akan menerapkan investasinya di berbagai kawasan.

Apabila ketegangan di suatu kawasan luar terjadi yang menimbulkan kekhawatiran, maka pelaku asing akan menempati dananya di pasar domestik lebih besar lagi, katanya.

Ia mengatakan, kondisi akan mendorong rupiah menguat dengan cepat hingga melewati angka Rp9.000 per dolar.

Untuk saat ini posisi rupiah cukup baik yang diperkirakan akan menuju ke level Rp9.000 per dolar, asalkan pelaku asing berlanjut melakukan pembelian terhadap rupiah.

"Kami optimis rupiah masih dapat bergerak naik, namun kenaikannya relatif kecil, karena BI tetap berada di pasar," ucapnya.
(CS/B010)

Pewarta: NON
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010