Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya Football Club memilih tidak beruji coba dengan tim-tim Liga Primer Indonesia (LPI), meskipun sedang mencari lawan tanding untuk persiapan menghadapi Persib Bandung di Palembang, 2 Januari 2010.

Presiden Klub SFC H Dodi Reza Alex mengatakan di Palembang, Sabtu, manajemen klub tetap menjunjung komitmen dengan PSSI Pusat yang tidak pernah merestui ajang Liga Primer Indonesia.

"Memang kami sedang mencari lawan uji coba, tapi sudah pasti tidak dengan tim-tim LPI. Kami tahu aturan, terlebih lagi PSSI tidak mengakui tim-tim yang mengikuti LPI," kata Dodi.

Dia mengungkapkan, sejauh ini memang belum ada tawaran uji coba dari tim-tim LPI, tetapi jika nantinya ada, SFC lebih memilih untuk menghindar.

"Sejauh ini belum ada tawaran dari tim-tim LPI. Jikapun ada, maka sudah pasti tidak akan ditanggapi," ujar putra sulung Gubernur Sumsel ini.

Dia menuturkan, PSSI bersikap tegas akan memberi sanksi keras bagi siapapun yang terlibat dalam Liga Primer Indonesia. Bahkan, PSSI baru saja memecat delapan wasit yang memimpin laga uji coba LPI.

Atas dasar pemikiran itu, Dodi pun menegaskan SFC tetap konsisten mendukung ajang Liga Super Indonesia.

"Sejauh ini tidak ada masalah dengan kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia, Liga Super Indonesia. SFC hanya berkompetisi di liga yang diakui PSSI. Sementara, LPI tidak diakui PSSI, maka SFC tidak akan terlibat di dalamnya termasuk dalam laga uji coba," kata dia.

Meskipun, dia tak menampik, beruji coba dengan tim-tim peserta LPI dapat berdampak baik bagi klubnya mengingat akan diperkuat bintang-bintang sepak bola dunia yang telah meredup. Diantaranya, Diego Tristan, Roy Makaay, Edgar Davids, dan Robert Song.

"Jika saja dilegalkan, tentunya SFC akan memanfaatkan kesempatan beruji coba dengan klub-klub yang diperkuat oleh mantan-mantan pemain top dunia itu," ujar dia.

Sementara ini, manajemen klub telah menyediakan satu laga uji coba yakni melawan Persija Jakarta, di Palembang, Rabu (15/12). (ANT-039/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010