Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, Partai Demokrat terdegradasi dan kehilangan kepercayaan masyarakat DIY Yogyakarta karena pernyataan Presiden Yudhoyono.

"Walaupun tingkat nasional, Partai Demokrat masih aman, tapi untuk tingkat lokal, utamanya di Yogyakarta, akan terdegradasi dan kehilangan kepercayaan mayarakat," kata Yunarto di Jakarta, Sabtu.

Ia menambahkan, untuk meraih kepercayaan masyarakat Yogyakarta tidak akan mudah bagi Partai Demokrat apalagi adik kandung Sri Sultan HB X GBPH Prabukusumo sudah keluar dari Partai tersebut.

Momentum itu, kata Yunarto, menguntungkan partai politik lain yang pada Pemilu lalu tidak berdaya menghadapi Partai Demokrat di Yogyakarta.

"Kesalahan yang dilakukan Presiden Yudhoyono tentang keistimewaan Yogyakarta akan menjadi santapan lawan-lawan Partai Demokrat untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Yogyakarta," ujar Yunarto.

Selain berdampak kepada Partai Demokrat itu, pernyataan Presiden Yudhoyono juga akan berdampak kepada Presiden sendiri yang dikenal sebagai orang yang santun santun, bertutur kata yang baik dan selalu mengedepankan etika.

"Pernyataan Presiden Yudhoyono itu menimbulkan persepsi yang negatif terhadap presiden sendiri. Ia menjadi kehilangan legitimasi dan terdegradasi," kata Yunarto.

Dalam kata pengantarnya pada sidang kabinet (26/11), Presiden Yudhoyono mengatakan, sistem monarki tidak boleh bertabrakan dengan konstitusi maupun nilai-nilai demokrasi.

"Negara kita adalah negara hukum dan negara demokrasi sesungguhnya. Oleh karena itu nilai-nilai demokrasi, democratic values, tidak boleh diabaikan, karena tentu tidak mungkin ada sistem monarki yang bertabrakan baik konstitusi maupun nilai-nilai demokrasi. Saya yakin akan bisa kita temukan satu pranata yang tiga-tiganya bisa dihadirkan, sistem nasional atau keutuhan NKRI," kata Presiden.  (ANT-134/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010