Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Ryaas Rasyid, menyebut kabinet di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kabinet "padat karya" yang dinilai kurang efisien kinerjanya.

"Sebagai bangsa yang masih terpuruk, kabinet kita sekarang ini terlalu gemuk alias padat karya, sehingga kurang efisien dalam menangani berbagai permasalahan yang ada," katanya usia memberikan pembekalan pada seluruh caleg PDK di Gorontalo, Jumat.

Dia membandingkan jumlah kabinet pada pemerintahan di sejumlah negara-negara maju, seperti negara adidaya Amerika Serikat, yang hanya mempunyai 20 menteri, ataupun Jepang, negara penguasa tekhnologi global, yang hanya mempekerjakan 12 orang menteri pada pemerintahannya.

Menurut dia, rampingnya jumlah kabinet tersebut, merupakan salah satu kunci berhasilnya manajemen pemerintahan di negara-negara maju itu, dalam menghadapi persaingan global.

"Di Indonesia berlaku lain, jumlah menteri kita sampai 38 orang, akibatnya banyak kebijakan yang bertumpuk antar menteri, bahkan ada yang harus berdebat dahulu sebelum menangani sebuah masalah," katanya.

Karena itu, lanjut Ryaas, PDK hadir untuk menawarkan perubahan manajemen pemerintahan Indonesia ke depan.

"Kalau saya jadi presiden ke depan, maka bisa dipastikan jumlah kabinet yang akan saya rekrut tak kurang dari 12 orang dan tak lebih dari 20 orang," ujaranya

Pewarta: surya
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009